Pemberontak di Kolombia Lepaskan 4 Sandera

VIVAnews – Kelompok pemberontak Kolombia, Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC), membebaskan empat sandera politik, Minggu 1 Februari 2009.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Organisasi Palang Merah Dunia (ICRC) mengatakan empat  sandera yang dibebaskan terdiri atas tiga polisi (Alexis Torres, Juan Fernando Galicia, dan Jose Walter Lozano) dan seorang tentara (William Rodriguez). Demikian dilaporkan oleh laman Channel News Asia, Senin, 2 Februari 2009.

Mereka dibebaskan di daerah Caqueta dan diterbangkan dengan helikopter Brasil ke Villavicencio, 90 kilometer sebelah selatan ibukota Kolombia, Bogota. Hingga pukul 17.30 sore waktu setempat, kerabat sandera, pejabat pemerintah, dan wartawan masih menanti kedatangan mereka.

Nasib sandera dan anggota delegasi tidak dapat dipastikan selama beberapa jam. Pasalnya, salah seorang anggota delegasi memberikan keterangan kepada stasiun televisi bahwa kedatangan sandera tertunda karena ada operasi militer Kolombia di daerah pembebasan.

Namun pernyataan itu dibantah oleh Komisi Tinggi untuk Perdamaian Kolombia, Luis Carlos Restrepo. Kepada wartawan, Restrepo mengatakan, “Kami tidak akan membiarkan orang-orang mengeluarkan pernyataan yang tidak berdasar.”

Salah satu harian di Venezuela, Telesur, juga melaporkan bahwa seorang pemberontak terbunuh dalam pertempuran dengan militer Kolombia saat proses pembebasan sandera.

Helikopter yang sama dijadwalkan akan kembali Senin ini untuk menjemput Alan Jara, mantan pejabat pemerintah yang diculik tahun 2001. Selain itu, mantan anggota kabinet, Sigifredo Lopez yang diculik tahun 2002, juga akan dibebaskan Rabu ini.

Dengan dibebaskannya enam sandera tersebut, maka jumlah sandera politik yang saat ini masih ditawan oleh FARC berjumlah 22 orang. FARC sampai sekarang masih menawan 350 hingga 700 sandera.

FARC, pasukan gerilya elit tertua di Amerika Latin,  sejak tahun 1960-an mencoba menumbangkan pemerintah Kolombia.  Kelompok yang aktif sejak 1964 ini berideologi Marxis-Lenin. Mereka dianggap teroris oleh pemerintah Kolombia, Amerika, Serikat, Kanada, dan Uni Eropa, namun dekat dengan  Kuba dan Venezuela.

Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024