VIVAnews - Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menggaet tiga Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) untuk menjalankan sistem fasilitas perdagangan fisik.
Penandatangan nota kesepahaman antara BBJ-Dekopin dan tiga manajer investasi dilakukan di Jakarta, Selasa 14 Oktober 2008. Tiga perusahaan manajer investasi yang dirangkul yaitu PT Harvestindo Asset Management, PT Aim Trust Management, dan PT Hena Putirai.
"Melalui kesepakatan ini, petani akan lebih mempunyai posisi tawar dalam penjualan komoditasnya," kata Direktur Utama BBJ Hasan Zein Mahmud. Skema kebijakan ini juga termasuk tentang kontrak resi gudang yang selama ini berjalan.
Selama ini, perusahaan manajer investasi telah mengucurkan dananya untuk UKM, tapi belum ke sektor pertanian. Komite Investasi PT Aim Trust Management Thendri Supriatno mencontohkan salah satu bantuan dana yang juga sedang diajukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yaitu dana gula (sugar fund). "Seharusnya tahun ini sudah ada keputusan," katanya.
Aim Trust menargetkan langkah awal sebesar 10 persen dari total perdagangan gula. Selama ini, produksi gula setahun yang mampu mencapai 2,7 juta ton dibiayai oleh Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) untuk proses tanamnya saja. "Agar produktivitas gula tidak terhambat pada waktu panen dan pengolahan, maka perlu dana talangan," kata Thendri. Dana talangan inilah yang diajukan perusahaan manajer investasi kepada Bapepam.
Namun, pengurus Koperasi Swasamudera Soegiyono menyangsikan kebijakan baru ini. Menurutnya, masih dipertanyakan bagaimana peran Dekopin dan kaitannya dengan LKBB. "Kalau memang pemerintah mau membantu petani, tidak perlu membuat sistem yang berbelit," katanya.
Hal itu didasarkannya dari tidak bolehnya menjaminkan sertifikat tanah atau kebun untuk mendapatkan dana dari LKBB. "Padahal hanya itu yang kami punya," tandasnya.
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk
Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.
