Prediksi

IHSG Masih Menanti Sentimen Positif

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa, 3 Februari 2009, berpotensi bergerak mendatar (sideways) setelah pada awal pekan ini ditutup melemah.

Game MMORPG Tarisland Siap Menggebrak, Ada Streamer Indonesia

"Indeks masih menanti sentimen positif," kata analis pasar modal Deni Hamzah kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 2 Februari 2009.

Deni memproyeksikan, IHSG pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.275 dan batas atas (resistance) di level 1.315. 

1 Poin dari Markas Persib Cukup Membuat Bhayangkara FC Bersyukur

Pada transaksi Senin, indeks ditutup melemah di level 1.310,64 atau turun 22,02 poin (1,66 persen) dari perdagangan Jumat, 30 Januari 2009, yang berakhir menguat 8,02 poin (0,61 persen) ke level 1.332,67.

Di bursa Asia ditutup negatif. Hang Seng Index melemah 416,72 poin atau 3,14 persen ke posisi 12.861,49, Nikkei 225 turun 120,07 poin (1,50 persen) ke level 7.873,98, dan Straits Times Singapura terkoreksi 41,18 poin atau 2,36 persen menjadi 1.705,29.

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali terkoreksi 64,11 poin atau 0,80 persen ke 7.936,75. Indeks Nasdaq menguat 18,01 poin atau 1,22 persen ke 1.494,43 dan indeks S&P 500 turun 0,44 poin atau 0,05 persen ke 825,44.

Menurut Deni, indeks hari ini cenderung mendatar karena masih menanti sentimen positif dari dalam negeri seperti ekspektasi penurunan suku bunga acuan perbankan (BI rate) pada bulan ini setelah kemarin diumumkan terjadinya deflasi di Januari 2009.

Dia mengakui, sentimen dari luar negeri yaitu pergerakan bursa regional, terutama Jepang dan Asia lainnya masih akan mempengaruhi indeks. "IHSG belum bisa lepas dari pengaruh luar," ujar Deni.

Gifar Indra Sakti, pengamat pasar modal juga berpendapat, indeks Selasa kelihatannya akan bergerak sideways dengan peluang terkoreksi. Pasalnya, indikator teknis stochastic oscillator dan moving average convergence divergence (MACD) masih memberikan sinyal turun.

Bahkan, tambah dia, adanya pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin yang menyebutkan terjadinya deflasi kurang direspon positif oleh pasar. "Jadi, indeks akan bergerak sideways dengan kisaran level 1.296-1.328," kata Gifar.


Rekomendasi Saham
Deni menyarankan, akumulasi saham-saham emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor infrastruktur dan perbankan. Alasanya, kata dia mengantisipasi pembagian dividen interim dari laba akhir 2008.

Gifar merekomendasikan, beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Semua saham itu, kata dia, terkait adanya kelonggaran kebijakan Bank Indonesia yang akan merangsang bisnis perbankan. "Selain itu, secara teknis juga mendukung penguatan harga," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya