Mega Bebas Pilih Wakil Bila Menang di Pemilu

VIVAnews – Bila di pemilihan legislatif April 2009 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraup dukungan minimum 20 persen suara secara nasional, maka bakal lebih mudah menentukan siapa pendamping Megawati Soekarnoputri maju ke pemilihan presiden.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Hal itu dikatakan Riswan Hayadin, Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDIP, Bangka Belitung, kepada VIVAnews, Rabu 4 Pebruari 2009.

Itu sebabnya, kata Riswan, dalam Rapat Kerja Nasional IV di Solo akhir Januari 2009, partainya belum memutuskan siapa tokoh yang bakal maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati. Penentuan nama itu, kata dia, diputus setelah hasil pemilu April nanti diketahui.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Riswan mengatakan PDIP memiliki banyak pilihan tokoh yang layak disandingkan dengan Megawati. Namun itu harus dilakukan dengan perhitungan matang. Misalnya, kader senior Partai Golongan Karya, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Walau Gubernur Yogyakarta itu banyak diusulkan untuk mendampingi Megawati, kata Riswan, dia belum ada jaminan mendapat dukungan penuh dari Partai Golkar.

“Seandainya ambil Sultan, nanti akan susah,” kata Riswan. “Misalnya PDIP dapat 15 suara, berarti kurang 5 persen untuk memenuhi syarat majunya calon presiden dari partai. Nah, Sultan itu kan bukan dari partai sehingga untuk menambah kekurangan suara itu, bagaimana?” kata dia.

Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman

Bila kondisi itu terjadi, kata Riswan, PDIP kemungkinan mengajak tokoh yang masih didukung kuat partainya. Tokoh-tokoh yang masuk kategori memiliki dukungan besar dari partai adalah Surya Paloh, Prabowo Subianto (Partai Gerakan Indonesia Raya), dan Hidayat Nur Wahid (Partai Keadilan Sejahtera).

Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024