BI Rate Bisa di Bawah 7,5%

VIVAnews - Asumsi suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tiga bulan sebesar 7,5 persen. Jika hal itu tercapai, suku bunga BI Rate bisa mencapai di bawah 7,5 persen.

"Bunga BI Rate di bawah SBI 3 bulan, sedangkan SBI 1 bulan bunganya sama dengan BI Rate" kata Deputi Gubernur Senior Miranda Goeltom di Jakarta, Kamis malam 5 Februari 2009.

Menurut dia, angka asumsi SBI 3 bulan bukan kebijakan BI. Tetapi, kebijakan BI Rate akan dikaitkan dengan inflasi.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Meski diharapkan rata-rata SBI 3 bulan sebesar 7,5 persen, bunga SBI 3 bulan sangat tergantung dari hasil lelang. "Dalam pembahasan SBI 3 bulan yang akan dipakai asumsi anggaran itu menjadi realistis lebih bagus, memakai angka 7,5 persen rata-rata sepanjang tahun," katanya.

Dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan rakyat, Dewan mendesak agar BI bisa menurunkan suku bunganya hingga 6 - 6,5 persen pada tahun ini. Menurut dewan, penurunan suku bunga termasuk stimulus moneter untuk mendukung sektor riil. Rapat yang awalnya membahas asumsi SBI 3 bulan, berubah menjadi tekanan penurunan suku bunga.

Miranda kemudian menjelaskan ruang penurunan BI Rate tetap ada, jika angka inflasi terus turun. BI Rate bisa saja mencapai 6 persen, jika inflasinya rendah sekitar 5 persen atau lebih rendah dari 5 persen.

Miranda menjelaskan penurunan BI Rate mempunyai potensi yang besar. Namun sampai seberapa rendah turun, perlu kehati-hatian.

"Tentunya ruang untuk suku bunga turun tetap ada," katanya. Saat Dewan bertanya rata-rata SBI 3 bulan 7,5 persen, saat ini BI Rate 8,25 persen, BI Rate bisa turun ke 6 - 6,5 persen. Sekarang saja SBI 3 bulan itu di atas 9 persen. "Kalau rata-rata setahun 7,5 persen, suku bunga bisa mencapai 6 persen pada akhir tahun." 

Jika inflasi masih tinggi dan BI Rate turun tajam, membuat rupiah tidak menarik. Dia mengatakan angka inflasi masih belum seperti yang diharapkan. Di beberapa negara, meski inflasi rendah, suku bunga masih tinggi. 

Dia mencontohkan Brazil, dengan tingkat inflasi 4,5 persen, suku bunganya mencapai 12,75 persen. Negara Turki inflasi 4 persen, suku bunganya 13 persen.

"Kalau tidak berhati-hati ada risiko yang menyebabkan rupiah dan segala aset tidak menjadi tempat yang menarik. Penurunan BI Rate secara hati-hati sangat diperlukan," katanya.

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or
Kendaraan melintas di kawasan perkebunan kelapa sawit PTPN VI, Sariak, Pasaman Barat, Sumatra Barat

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) realisasinya per tahun masih sedikit.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024