VIVAnews -- Setelah mengalami penurunan keuntungan dan penjualan di kuartal ketiga 2008, CEO perusahaan komputer asal China Lenovo, William J Amelio, mengundurkan diri.
Amelio yang sebelumnya pernah memperkuat Dell, direkrut oleh Lenovo sejak 2005, untuk menolong Lenovo yang saat itu baru saja mengakuisisi unit bisnis komputer IBM.
Amelio, yang berasal dari Amerika Serikat, dipercaya untuk memimpin Lenovo untuk membawa perusahaan China itu menjadi perusahaan global.
Di bawah kepemimpinannya, Lenovo sempat menjadi vendor komputer ketiga terbesar di belakang Hewlett-Packard dan Del. Namun tahun lalu, posisinya melorot ke posisi empat setelah posisi Acer.
Pada 2008, saham Lenovo sempat jatuh hingga 70 persen. Awal bulan ini, Lenovo juga mengumumkan rencananya memecat 2.500 karyawan, atau sekitar 11 persen dari seluruh angkatan kerjanya,
Posisi Amelio yang kosong digantikan oleh Yang Yuanqing, yang selama ini menduduki posisi Chief Executive. Selain itu, Lenovo juga akan menarik kembali Liu Chuanzi, pendiri perusahaan sekaligus bekas Chairman Lenovo, untuk kembali menduduki posisi Chairman.
Dalam pernyataan tertulisnya, CEO baru, Yang, mengatakan bahwa perusahaannya akan lebih fokus pada bisnis di China. Hal senada dikatakan oleh Liu.
"Lenovo telah berkembang secara sukses di dunia, namun pada tahap ini sangat penting untuk menaruh perhatian pada bisnis kami di China, sebagai fondasi dari strategi pertumbuhan dan bisnis global kami," kata Liu, seperti dikutip dari New York Times.