Foke Didesak Hentikan Perbaikan Tambal Sulam
VIVAnews - Perbaikan jalan dengan cara tambal sulam yang dilakukan pemerintah provinsi DKI selama ini dinilai sebagai pemborosan. Pemerintah Daerah sebaiknya melakukan perbaikan jalan secara menyeluruh dan tuntas.
"Perbaikan menyeluruh bisa, kenapa tidak. Tambal sulam tidak efektif," ujar pengamat transportasi Darmaningtyas saat berbincang dengan VIVAnews di acara peresmian kantor pusat tim sukses Sri Sultan Hamengku Buwono, Merti Nusantara, di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 6 Februari 2009.
Oleh sebab itu, pemerintah DKI pimpinan Fauzi Bowo ini didesak mengucurkan anggaran khusus untuk memperbaiki seluruh jalan yang rusak. Dana taktis juga diperlukan untuk melakukan perawatan fasilitas jalan di Jakarta.
Untuk perbaikan menyeluruh, Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke ini harus memiliki anggaran yang dikhususkan untuk perbaikan dan perawatan fasilitas jalan di Jakarta. "Perbaikan tambal sulam saja harus menunggu anggaran sangat lama," kata dia.
Banyaknya jalan yang rusak di wilayah Jakarta disebabkan kualitas pembangunan yang tidak baik. Sehingga, jalan yang dibuat sangat mudah rusak. "Itu menandakan kualitas pembangunan jalan di Jakarta rendah," kata dia.
Seperti diberitakan, perbaikan seluruh jalan rusak di Jakarta dipastikan rampung April 2009 mendatang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan dana Rp 126 miliar untuk memperbaiki 858.817 meter per segi jalan yang rusak.
Data Sub Dinas Jalan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta menyebutkan jalan yang rusak mencapai 30 persen dari 7.650 kilometer total panjang jalan di ibukota. Kerusakan jalan cukup parah terjadi di wilayah Jakarta Utara. Data Sudin PU Jalan setempat menyebutkan, saat ini terdapat 336 titik jalan lingkungan yang mengalami kerusakan seluas 6.000 meter persegi.