Copa Indonesia

Persitara Cetak Sejarah

VIVAnews - Persitara Jakarta Utara memastikan diri sebagai tim terakhir yang lolos ke babak 16 besar Copa Indonesia 2008/09. Persitara mengandaskan PSIS Semarang 4-1 pada leg 2 babak 24 besar, dan unggul agregat 4-2.

Sangat berambisi tampil di zona 16 besar COpa, Persitara sukses menaklukkan tamunya PSIS dengan telak 4-1. Laskar Si Pitung merebut tiket bersejarah itu di Stadion Tugu, Minggu 8 Februari 2009. Dengan hasil ini, Persitara menang agregat 4-2, karena di leg 1 putaran 24 Besar PSIS menang 1-0 di Semarang.

Pertandingan yang berjalan ketat dan seru ditampilkan kedua tim. Persitara mampu mencetak gol cepat di babak pertama. Gol pertama Persitara dicetak legiun asing asal Kamerun, Prince Kabir Bello pada menit 4.

Laskar Si Pitung memperbesar gol lewat kaki Rahmat Rivai di menit 59. Selang tiga menit kemudian, John Tarkpor memperbesar kemenangan Persitara lewat tendangan keras, tanpa bisa dibendung kiper PSIS, Basuki.

PSIS hanya mampu memperkecil skor, dari kaki striker muda, Johan Yoga, yang menggantikan Bertha Yuana di di menit 68. Kedudukan pun berubah 3-1.

Namun, Rahmat Rivai mencetak gol keduanya di menit 78. Itu sekaligus menutup pertandingan dengan skor 4-1 buat Persitara.

“Kami senang dengan hasil ini. Karena baru pertama kali ini, Persitara mampu mencapai babak 16 besar di ajang Copa Indonesia 2008/09. Apalagi, kami menang dengan skor meyakinkan,” ujar Harry Ruswanto, manajer Persitara, kepada wartawan GOSport, Arta Tidar.

Terpopuler: Mobil Pejabat Terkaya Versi LHKPN, Pemotor Emak-emak Berulah di Luar Negeri

Bidik Semifinal

Harry mengakui timnya sempat bingung menurunkan pemain asing yang kuotanya hanya tiga orang. Meski begitu, Persitara langsung menyatakan fokus menuju babak semifinal, agar prestasi Persitara makin membaik.

“Target yang harus dicapai adalah tembus semifinal tahun ini. Kebetulan, mungkin ini jadi tahun terakhir saya di Persitara. Saya ingin tahun ini jadi tahun yang manis buat Persitara,” kata Harry yang membagikan prize money sebesar Rp 60 juta kepada semua pemain.

Persitara sempat memperkenalkan tiga pemain baru di jeda pertandingan, yakni striker Mustofa Aji yang resmi diboyong dari Persikota Tangerang. Juga dua bek: Anak Agung Nanak Trisnajaya dari Perseden Denpasar dan Steven R Hanembo asal Persidafon Dafonsoro.

Harry memberi kredit tersendiri untuk penampilan Rahmat Rivai, Prince Kabir Belo serta Anak Agung Nanak Wahyu Trisnajaya.

“Kami menurunkan empat pemain berkarakter penyerang, yakni Yahya Sosomar, Jon Tarkpor serta duet Rivai dan Bello yang makin solid. Penampilan Nanak, sebagai stopper juga sangat menjanjikan. Padahal, dia baru bergabung kurang dari sebulan,” ujar Harry mengenai peforma Nanak, palang pintu baru Persitara asal Denpasar yang baru berusia 21
tahun.

Nanak menjadi pilihan tepat, selain karena posturnya yang ideal (184 cm) pemuda yang pernah memperkuat tim Divisi III, Perseden Denpasar, ini sulit ditembus oleh penyerang PSIS, Neonggue Bienevu yang punya postur tubuh nyaris serupa.

“Nanak kami tidak kami kontrak. Tapi, kami gaji sebesar Rp 3,5 juta sebulan hingga akhir musim Liga Super, dengan opsi pindah permanen ke Persitara. Penampilannya memang mengesankan untuk stopper kelahiran 1988. Siapa tahu, tim nasional bisa meliriknya,” ujar Harry berpromosi.

Berduet dengan Taufik Kasrun, Nanak menjadi tembok tebal Persitara yang sulit dijebol oleh PSIS. “Sebetulnya kami tampil tidak terlalu buruk. Kami malah punya tiga peluang bersih di babak pertama. Tapi, penyelesaian akhir buruk, sehingga gagal peluangnya,” kata asisten pelatih PSIS, Achmad Muhariyah usai laga.

Achmad sendiri meyakini permainan cukup berimbang, namun PSIS lemah dalam memanfatkan peluang untuk membuahkan gol. Walaupun tertinggal tiga gol, menurut dia, PSIS tetap terus menyerang.

Iran Serang Israel, WNI Diimbau Jangan Lakukan Perjalanan ke 2 Negara Itu

Dengan hasil ini, Persitara menjadi tim terakhir yang lolos ke 16 besar, menunggu drawing yang rencananya akan digelar pada Selasa, 11 Februari 2009 di Jakarta.

Sersan Mayor KKO (Purn) Djoni Matius atau Djoni Liem (veteran)

Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh

Ada kisah menarik dari seorang prajurit elit TNI Angkatan Laut keturunan Tionghoa yang menjadi sorotan dalam konflik Indonesia dan Malaysia beberapa tahun silam.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024