Industri Baja Minta Aturan Impor Diperketat

VIVAnews - Asosiasi Baja Nasional, Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) meminta pemerintah bergerak cepat dalam merespons krisis ekonomi yang melanda industri baja. Regulasi yang diinginkan dari asosiasi ini adalah pengaturan impor produk baja.

"Pada prinsipnya kita ingin pengetatan impor," ujar Ketua Umum Asosiasi Baja Nasional Azwar Bujang seusai rapat dengan di DPR, Jakarta, Senin 9 Februari 2009, membahas dampak krisis ekonomi global terhadap kondisi industri baja nasional.

Menurut Azwar, jika pemerintah tidak segera merespons dengan cepat, maka anggota IISIA yang berjumlah 300 perusahaan dengan 200 ribu karyawan akan terancam kondisinya. Sebab akibat melemahnya permintaan, sejumlah perusahaan industri baja internasional telah banyak merumahkan karyawan.

Contoh kasus pemutusan hubungan kerja ini (PHK) terjadi di Arcellor Mittal Afrika. Mereka secara bertahap merumahkan 1.000 karyawan kontrak selama tiga bulan. Hal ini merupakan bagian dari rencana merumahkan 2.500 karyawan berkaitan dengan penurunan 25 persen. Selain itu masih ada Chrysler yang berencana merumahkan 5.000 karyawan atau 25 persen dari angkatan kerja Amerika Utara, dan General Motor yang mengumumkan akan mengurangi 2.000 karyawannya di dua pabrik di AS.

Untuk itu, ujar Azwar, pemerintah harus mulai melakukan pengendalian impor. Pengendalian ini antara lain bisa dilakukan dengan kenaikan tarif bea masuk dan harmonisasi tarif, pembatasan importir dengan hanya melalui importir produsen dan importir terdaftar, tata niaga impor melalui verifikasi atau melalui penerapan SNI wajib dengan law enforcement.

Seperti kenaikan tarif dcontohkan bisa berjenjang dari 20-35 persen. "Kami ikut untuk disesuaikan dengan batas aturan di aturan WTO, karena disana juga ada aturannya untuk bound tarif rate," ujarnya.

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Menurut Azwar, kebijakan yang sama telah dilakukan oleh negara-negara
lain. Azwar menyebutkan Malaysia yang telah mengenakan bea masuk
50 persen untuk produk Hot Rolled Coil dan menerapkan import license,
Vietnam menghapus export duty dan menerapkan import tax besi beton,
besi profile dan batang kawat, China juga menerapkan aturan yang
hampir sama dengan Vietnam dan untuk Eropa Union menerapkan bea masuk
anti dumping 53 persen untuk kawat baja eks China. "Jadi kalau mereka bisa mengapa kita tidak," ujarnya.

Ilustrasi anak-anak .

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Dalam masa golden age itu, terjadi juga perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, serta ekspresi emosi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024