Sidang Dewan HAM PBB

Suciwati: Aku Tidak Akan Kaget

VIVAnews - Wakil pemerintah Indonesia tak akan membawa isu pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir dalam Sidang Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB yang akan digelar 2-27 Maret 2009 di Jenewa, Swiss.

"Bukannya sejak awal tidakĀ  membawa [kasus Munir]. Aku tidak akan kaget, persoalan-persoalan hak asasi manusia tak pernah dianggap di sini," kata istri Munir, Suciwati kepada VIVAnews, Selasa 10 Februari 2009.

Diceritakan Suci, pada sidang Dewan HAM PBB tahun 2005, justru dia yang membawa persoalan pembunuhan Munir. Tahun ini, tambah dia, ada kemungkinan dia dan beberapa aktivis HAM akan ke Jenewa untuk memperjuangkan kasus yang menghilangkan nyawa suaminya.

"Kami juga akan membawa kasus-kasus HAM yang lain. Tapi persoalan yang paling penting adalah Munir. Karena sampai saat ini penjahatnya masih bebas," kata Suci.

Ada Kabar Jaksa Peras Saksi hingga Rp3 Miliar, KPK Bilang Begini

Kasus Munir, tambah Suci, tak hanya peristiwa hilangnya satu nyawa namun soal penegakan hak asasi manusia. " Keadilan bagi setiap keluarga korban harus dipenuhi," tambah dia.

Negara, kata Suci, harus melawan penyakit lupa. Banyak kasus-kasus HAM yang terabaikan dan dianggap tak pernah ada. Orang yang diduga sebagai pelaku pelanggaran HAM, tambah dia, berkeliaran dan bahkan ikut dalam pemilu. "Masyarakat juga tak boleh ikut-ikutan lupa," tambah Suci.

Sebelumnya, Kepala Seksi Mekanisme Hak Sipil dan Politik Direktorat HAM Departemen Luar Negeri, Diana E S Sutikno mengatakan tak ada agenda khusus Munir dalam sidang Dewan HAM PBB.

Padahal, kedudukan hukum LSM atau partisipan masyarakat madani tidak akan sekuat posisi delegasi pemerintah. Mereka hanya diberi waktu dua menit di sesi tertentu. Sedangkan delegasi pemerintah negara anggota seperti Indonesia, mempunyai kesempatan berbicara selama enam menit di tiap sesi.

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa, di seluruh Indonesia sebagai bentuk empati.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024