VIVAnews - Kepolisian Resort Jombang, Jawa Timur kembali telah menutup praktek Ponari, bocah 9 tahun yang diyakini sebagain warga memiliki kesaktian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Kepala Kepolisian Resort Jombang, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar M. Kosim, mengatakan penutupan dilakukan untuk mencegah kembali timbulnya korban. "Penutupan sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Kosim, Selasa 10 Februari 2009.
Praktek pengobatan yang berlokasi di Dusun Kedungsari, Balongsari, Megaluh, Jombang, Kabupaten Jombang, ini sudah berlangsung sejak dua pekan lalu. Pasien disebutkan datang dari berbagai daerah.
Penutupan praktek ponari ini dilakukan polisi setelah terjadinya insiden tewasnya seorang pasien dan pedagang asongan, akibat kelelahan kemarin siang. bahkan sepekan sebelumnya, 2 orang juga tewas dengan dugaan yang sama.
Kapolres Jombang, mengatakan, penutupan praktek ponari ini hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kosim mengimbau agar pasien yang memadati lokasi praktek ponari segera meninggalkan lokasi.
Sebab bila masih terus dipadati ribuan pasien, maka praktek pengobatan Ponari tidak akan dibuka kembali. Sejumlah petugas terlihat berjaga di pintu masuk dan pintu keluar lokasi praktek pengobatan.
Selama ini, bertindak sebagai pengatur lalu lintas pasien ini adalah Paeno, paman si bocah. Bahkan untuk pengobatan di sini juga dibentuk penitia tersendiri. Paeno juga bertindak sebagai juru bicara Ponari.
Selama praktek ini berjalan sudah empat orang yang tewas di sini. Di antaranya disebutkan penyebabnya adalah terjepit keramaian pengunjung. Peristiwa inilah yang kemudian membuat polisi bertindak untuk menutupnya. Panitia ikut membantu polisi.
Meski demikian ribuan pasien masih tetap berdatangan. akibatnya, panitia pengobatan yang mengamankan lokasi kwalahan dan mengusir pasien itu agar meninggalkan lokasi.
Sejak pagi, ribuan pasien dari berbagai kota ini terus mendatangi tempat praktek ponari di desa balongsari, kecamatan megaluh, jombang, jawa timur. mereka berkerumun ditempat antrian pasien.
Meski pintu lokasi pengobatan telah ditutup dengan kursi, namun mereka tetap bertahan dan enggan meninggalkan lokasi praktek dukun cilik ini. ribuan pasien ini masih berharap mendapat pengobatan dari ponari. padahal praktek pengobatan ponari ini sejak kemarin siang ditutup polisi.
Banyaknya pasien yang enggan meninggalkan lokasi, membuat panitia pengobatan geram. panitia langsung mengusir mereka. bahkan, sempat terjadi adu mulut antara panitia dengan pasien karena tak mau meninggalkan lokasi.
Selain panitia, dalam penutupan ini, anggota Polres Jombang, juga melakukan pengamanan, mereka berjaga di pintu masuk dan pintu keluar lokasi praktek pengobatan. Menurut salah satu pasien, basor, penutupan secara mendadak ini membuatnya kecewa. pasalnya dirinya sudah mengantri sejak kemarin/ namun juga belum mendapat pengobatan.
Laporan: Handi Firmansyah | Antv | Jombang