Banjir dan Puting Beliung di NTT, 4 Tewas

VIVAnews - Empat warga tewas dalam bencana banjir dan puting beliung di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bencana ini terjadi setelah hujan deras melanda sebagian wilayah NTT tiga hari terakhir.

"Puluhan ribu hektar sawah dan ratusan rumah penduduk terendam," kata Kepala Dinas Sosial NTT, Sentianus Medi yang dihubungi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 10 Februari 2009.

Dua korban tewas itu berada di Kabupaten Timor Tengah Utara. Dua bocah perempuan murid sekolah dasar terseret banjir saat pulang sekolah. Sedangkan dua lainnya berada di Kabupaten Manggarai.

Dia mengatakan, sebagian dataran rendah di NTT terendam banjir setinggi lebih dari 1,5 meter. Menurut dia, di Kabupaten Kupang lebih dari 10 desa di wilayah Kecamatan Kupang Tengah, Kupang Timur dan Sulamu terendam bajir.

Banjir yang melanda Kabupaten Timor Tengah Utara, merendam 250 rumah warga Desa Tualene. Banjir di lokasi ini juga diakibatkan jebolnya bendungan Oekopa II. "Dua siswa SDK Biloe, terseret banjir di Kali Lurasik hingga tewas. Kedua korban yakni Monika Sako (11 tahun) dan Alegorita Bukifan (12 tahun)," lanjut dia.

Peristiwa itu terjadi karena Bendungan Oekopa II jebol dan air menerjang masuk desa melalui Kali Suleak dan Kali Buisena. Pemerintah setempat telah mengambil langkah darurat dengan menyalurkan bantuan berupa 800 kilogram beras dan tenda kepada 40 keluarga terparah. "Bantuan lainnya berupa mie instan dan makanan siap saji," kata Sentianus.

Hujan deras di Kabupaten Anggarai yang disertai angin kencang mengakibatkan dua warga Manggarai tewas. Sekitar 45 rumah warga, sekolah dan rumah adat, rusak. warga yang meninggal dunia itu, yakni Putera Gantama, siswa kelas II SD Bangka Keli yang tewas karena tertimpa material sekolah yang roboh. Sedangkan Herman Dama (35), tewas terseret banjir. Hingga kini, jenazah Herman belum ditemukan.

Banjir yang melanda Kabupaten Kupang merendam pemukiman milik lebih dari 500 warga Desa Noelbaki. Akibatnya, mereka terpaksa harus dievakusi dengan perahu karet. Warga di lokasi pemukiman terisolir setelah banjir bandang melanda wilayah itu. Relawan CIS Timor, Robby Lay, yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, tim SAR sementara berupa untuk mengevakuasi warga.

"Hanya ada satu perahu karet, sementara jumlah warga yang harus dievakuasi mencapai ratusan orang," ujar dia. Menurut Robby, tim SAR baru berhasil mengevakuasi beberapa wanita dan anak-anak, karena minimnya peralatan. Banjir bandang terjadi akibat dua buah sungai yang melintasi perkampungan penduduk meluap, Selasa pagi.

Laporan: Jemris Fointuna l Kupang

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta
Ilustrasi/Korban pembunuhan

Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari

Luka di leher waniita tersebut kemungkinan besar lantaran cekikan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024