Palestina Pesimistis atas Hasil Pemilu Israel

VIVAnews - Pemerintah Palestina dari Kelompok Fatah menilai pemerintah baru Israel hasil pemilihan umum (Pemilu) harus segera menghentikan pemekaran wilayah di daerah Tepi Barat.

"Kami akan memulai kembali proses negosiasi jika Israel mau menghentikan aktivitas pendudukan," kata staf senior Presiden Mahmoud Abbas, Rafiq Husseini.

Namun pembicaraan perdamaian tidak melibatkan kelompok militan Hamas karena Hamas tidak mengakui keberadaan Israel. Kelompok ini menjadi sasaran serangan militer Israel akhir 2008 lalu. Sekitar 1.300 warga sipil tewas, termasuk anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan hasil pemilihan umum Israel - kendati masih dalam proses penghitungan - tidak akan berdampak apa-apa bagi warga Palestina. Menurut Barhoum, Israel terus berusaha menolak keberadaan Palestina.

"Sebuah kesalahan untuk berpikir bahwa pemimpin baru akan membawa perubahan," kata Barhoum di Gaza sebelum hasil penghitungan suara awal diumumkan, Selasa (10/2) malam. (AP)

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dalam acara pemusnahan 11 jenis komoditi impor ilegal dengan nilai pabean mencapai Rp 9,33 miliar, di wilayah Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 28 Maret 2024.

Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!

Zulhas menegaskan, barang-barang impor memang seharusnya dikenakan pajak saat masuk ke dalam negeri.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024