VIVAnews -- Ini kisah dua situs yang menuliskan satu masalah yang kemudian muncul dua penafsiran. Ceritanya memang panas, maklum soal politik dalam negeri.
Apalagi masalahnya menyangkut Partai Demokrat dan Partai Golkar. Tentulah ini berkaitan erat dengan orang paling penting di negeri ini, yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Yudhoyono Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, sementara Kalla Ketua Umum Partai Golkar.
Beritanya sebenarnya sederhana. Dua media menulis dari sumber berita yang sama, yaitu Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Achmad Mubarok. Diwawancarai pada Minggu 8 Februari 2009, Mubarok bicara soal bursa calon wakil presiden dalam Partai Demokrat, selain Jusuf Kalla.
Dua media itu sama-sama menuliskan kemungkinan pengganti Kalla yang masih terbuka. Hanya saja yang sedikit berbeda adalah ketika mereka mengutip kalimat Mubarok. Yang satu menuliskan, "Kalau Golkar nanti dapat suara cuma 2,5%, PKS 20%, Demokrat 20%, ya kita (Demokrat) pasti pilih yang terbesar." Berita ini muncul Senin, 9 Februari 2009.
Nah, media satu lagi menulisnya tanpa kata 'kalau'. Bunyinya menjadi Golkar diprediksi mendapat suara 2,5 persen. Ini jelas membuat Kalla yang Ketua Umum Golkar meradang. "Jangan bermimpi. Silakan bermimpi buruk. Yang (bilang) itu cuma seseorang yang tidak tahu Golkar," katanya yang sedang berada di Belanda.
Maka cerita yang beredar berikutnya makin seru, yaitu "memanasnya hubungan antara Demokrat dan Golkar." Cerita ini sampai juga ke Yudhoyono. Bahkan, Presiden sampai perlu membuat Jumpa pers di Cikeas pada Selasa 10 Februari 2009, untuk mengklarifikasi masalah ini. Petinggi Demokrat hampir semuanya hadir di sini, hanya satu yang tak ada. Ya Mubarok.
Di sini presiden bilang, "statement Mubarok itu di luar sepengetahuan partai apalagi saya. Saya juga terus terang terperanjat dengan isu itu, concern dengan pernyataan seperti itu," katanya. "Tidak pernah terpikir oleh saya atau Partai Demokrat berbicara tentang pasangan (wakil presiden) apalagi dengan konteks itu."
Dia memastikan Demokrat tak menihilkan Golkar. "Demokrat dan Golkar bersahabat," katanya. Bagaimana dengan Mubarok? Guru Besar dari Universitas Islam Syarif Hidayatullah ini menyangkal telah memprediksi Golkar hanya mendapatkan 2,5 persen suara pada pemilu 2009 ini.
Mubarok menyatakan pernyataannya telah dipelintir. "Tidak ada saya bicara begitu (Golkar dapat 2,5 persen)," ujarnya. Dia mengatakan waktu itu hanya mencontohkan saja.
Artinya ya memang harus ada kata "kalau", atau diganti dengan "jika", pilihan berikutnya "andai kata", "seandainya" atau apalah yang penting Mubarok hanya mengandaikan saja, bukan memprediksi.
Baca Juga :
Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim: Saya Tanggung Jawab Beli Semua Mobil Korban
100KPJ
3 jam lalu
Sopir truk berinisial MI siap bertanggung jawab atas Kecelakaan beruntun yang mengerikan terjadi di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur, melibatkan beberapa unit mobil
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Ramalan Zodiak Cinta 29 Maret 2024, Gemini, Virgo dan Capricorn Jangan Halangi Kebahagiaanmu
IntipSeleb
19 menit lalu
Apakah kamu siap untuk melihat apa yang ada di balik bintang-bintang esok hari? Mari kita telusuri ramalan zodiak cinta untuk besok Jumat, 29 Maret 2024.
Duet Ambyar, Shinta Arsinta Bareng Arya Galih Bawakan Lagu Romantika Cinta
JagoDangdut
21 menit lalu
Shinta Arsinta kembali tampil duet bareng Arya Galih dengan membawakan lagu 'Romantika Cinta'. Penampilan mereka kali ini dipersembahkan oleh Eny's Production.
Selengkapnya
Isu Terkini