Kena Sindrom Wall Street, Saham Asia Rontok

VIVAnews – Indeks harga saham di sejumlah bursa utama di Asia anjlok di akhir perdagangan Rabu sore, 11 Februari 2009. Pasalnya, sama seperti situasi di bursa Wall Street, para investor ikut kecewa atas rencana terbaru pemerintah Amerika Serikat dalam menyelamatkan industri finansial.

Seperti di AS, para investor di kawasan Asia juga mempertanyakan rencana penyaluran bailout untuk perbankan yang diumumkan Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner. Para investor mempertanyakan apakah dana tersebut cukup untuk menyerap aset-aset buruk perbankan dan melancarkan kredit macet.

Garry Evans, ahli strategi ekuitas HSBC di Hong Kong, menyebut rencana tersebut “kacau”. Evans mengatakan bahwa pemerintah AS sedang menyisir ke tindakan yang telah disimpulkan oleh banyak investor: bahwa pemerintah AS mungkin harus menasionalisasi bank-bank untuk beberapa waktu.

Indeks acuan Hang Seng (Hong Kong) merosot hampir 3 persen, sedangkan indeks saham di Korea Selatan dan India jatuh sekitar 1 persen atau lebih. Penyebab lain yang ikut memicu turunnya saham di kawasan Asia adalah tingkat ekspor China yang menurun 17,5 persen pada Januari. Ini adalah penurunan terbesar dalam lebih dari satu dekade terakhir. 

Indeks Hang Seng (Hong Kong) jatuh 388.60 poin (2,8 persen) menjadi 13.491,48. Indeks Kospi (Korea Selatan) kehilangan 8,69 (0,7 persen) ke posisi 1.190,18. Bursa saham Nikkei 225 (Jepang) tutup karena libur nasional.

Sedangkan indeks saham acuan Australia turun 0,4 persen, dan indeks saham di India jatuh 1,7 persen. Di daratan China, indeks utama Shanghai turun sekitar 0,2 persen.

Harga minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret meningkat 57 sen menjadi US$ 38,14 per barel di perdagangan kawasan Asia. Nilai kontrak jatuh US$ 2,01 menjadi US$ 37,55.

Di pasar valuta, nilai mata uang 1 dolar AS senilai 90,04, turun dari sebelumnya, 90,43 yen per dolar AS. Sedangkan mata uang euro diperdagangkan di harga US$ 1,2896, turun dari US$ 1,3903. (AP)

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat
Airlangga Hartarto Didukung Satkar Ulama jadi Ketum Golkar 2024-2029

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024