2008, Pendapatan Hexindo Rp 2,7 Triliun
VIVAnews - PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) memprediksi pendapatan sepanjang 2008 (belum audit) mencapai Rp 2,7 triliun atau tumbuh 68,75 persen dibanding 2007 sebesar Rp 1,6 triliun.
Sementara itu, laba bersih tumbuh sekitar 349 persen menjadi Rp 220 miliar dari sebelumnya Rp 49 miliar.
"Melalui pesanan pembelian alat berat dari KPC (PT Kaltim Prima Coal), pendapatan kami sudah mendekati perolehan 2008," kata Sekretaris Perusahaan Hexindo, Heri Akhyar, saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Kamis 12 Februari 2009.
Hexindo memperoleh pesanan pembelian dari KPC senilai US$ 130 juta untuk pengadaan 31 giant dumptruck dan enam giant excavator dengan masa pengiriman 2009.
Dia mengatakan, pertumbuhan pada 2008 disebabkan kenaikan permintaan alat berat dari sektor perkebunan dan kehutanan. Namun, krisis ekonomi pada tiga bulan terakhir 2008 memangkas permintaan alat berat hingga 50 persen per bulan.
Perseroan optimistis bisa mencapai hasil maksimal pada 2009. Secara proforma, kondisi perusahaan masih sehat dan Hexindo tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Meski demikian, Heri memperkirakan penurunan permintaan penjualan alat berat per unit hingga 50 persen pada 2009. Hal itu terutama disebabkan penurunan permintaan dari industri kehutanan dan perkebunan karena imbas krisis ekonomi global.
Namun, permintaan alat berat per unit pada sektor pertambangan berpotensi meningkat. "Perusahaan juga memperkirakan kenaikan 30 persen penjualan suku cadang dan pelayanan dibanding 2008," kata Heri.
Meski demikian, dia melanjutkan, pendapatan perseroan pada 2009 diprediksi meningkat dibanding 2008. Namun, manajemen Hexindo masih memperkirakan target pendapatan perseroan tersebut.