VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera menyatakan sikap tegasnya pada asing. Dalam studi empirik PKS, selama ini modal asing yang masuk telah gagal menularkan teknologi yang baik untuk Indonesia.
Demikian disampaikan tim ekonomi PKS Zulkieflimansyah dalam Dialog Partai Spesial "Pengusaha Bertanya, Partai Politik Menjawab" di Hotel Four Seasons, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat 13 Februari 2009.
Namun Zulkieflimansyah menyatakan, kondisi itu bukan semata kesalahan pemodal asing. "Ini kesalahan pemerintah Indonesia juga," kata dia.
Sikap tegas itu terlontar saat menjawab pertanyaan perwakilan dari American Chamber James Castle tentang pandangan PKS atas peranan investor asing. "Saya lihat, tingkat investasi asing di Indonesia masih sangat kurang dibandingkan China dan negara lain," kata Castle.
Meski demikian, kata Zul, PKS menyatakan diri tidak anti asing. "Pemilihan rekanan harus jelas untuk pembelajaran yang lebih baik bagi industri dalam negeri," katanya.
Menurut dia, perlu dipilih rekanan yang punya misi jelas dan menguntungkan kepentingan nasional Indonesia. "PKS sangat sadar untuk bergerak dalam perekonomian terbuka harus mempunyai industri kompetitif. Sedangkan industri yang kompetitif membutuhkan injeksi modal, baik itu teknologi maupun modal," katanya.
Selain itu, pemerintah yang baik boleh saja membentangkan karpet merah kepada investor asing, yang terpenting bisa membuat mereka nyaman investasi di Indonesia. Zul mencontohkan negara Costa Rica dalam suatu kesempatan investasi, dari Presiden hingga Menteri dan bawahannya menyambut dengan ramah pada pemodal yang menurut mereka strategis dan menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak.
"Tapi, luar biasanya, mereka tidak meninggalkan kemandirian bangsa meski membuka lebar tangan mereka," ujarnya.
Terpopuler: Pendakwah yang Diduga Terlibat Kasus Korupsi sampai Chicco Jerikho Sakit Sepsis
Round-up dari kanal Showbiz pada Rabu, 17 April 2024. Salah satunya tentang pendakwah yang diduga terlibat kasus korupsi suami Sandra Dewi dan Chicco Jerikho yang sakit.
