VIVAnews – Tuhan digugat di pengadilan? Lelucon ini benar-benar nyata dan terjadi di negara adidaya, Amerika Serikat. Penggugat adalah seorang anggota parlemen di negara bagian Nebraska, AS, yang pernah mengenyam pendidikan hukum.
Gugatan tersebut tak pelak dimentahkan oleh hakim karena Tuhan tidak dapat dihubungi dan alamatNya tidak terdaftar. Hakim sidang Pengadilan Distrik di Douglas County, Marlon Polk, Selasa, 14 Oktober 2008, memutuskan bahwa berdasarkan hukum negara bagian, seorang penuntut harus berhadapan dengan pihak tergugat agar tuntutan dapat berjalan. “Bahwa pengadilan ini tidak dapat berjalan atas nama tergugat, maka tuntutan dibatalkan dengan prejudice (prasangka),” tulis Polk.
Senator Ernie Chambers, anggota parlemen negara bagian Nebraska, Amerika Serikat (AS), tahun lalu mengajukan tuntutan, mempertanyakan keputusan Tuhan.
Chambers menganggap Tuhan telah menyebar ancaman teror terhadap sang senator dan para konstituennya di Omaha, kota terbesar di Nebraska. Tindakan Tuhan menimbulkan ketakutan dan menyebabkan “kematian massal, kehancuran, dan aksi teroris jutaan penduduk Bumi.”
Dia mengajukan tuntutan untuk menegaskan bahwa setiap orang berhak memiliki akses ke pengadilan, tidak peduli mereka kaya atau miskin. Lulusan sekolah hukum tetapi tidak pernah mengambil ujian pengacara ini menganggap putusan hakim tidak adil.
“Pengadilan menyatakan mengakui eksistensi Tuhan,” ungkap Chambers, Rabu kemarin. “Konsekuensi dari pengakuan tersebut adalah pengakuan atas sifat Tuhan sebagai Yang Maha Tahu.”
“Karena Tuhan maha mengetahui segala sesuatu, Tuhan pasti tahu juga tentang tuntutan ini,” lanjut Chambers. Chambers memiliki waktu 30 hari untuk memutuskan akan naik banding atau tidak. Pria ini telah mengabdi di parlemen Nebraska selama 38 tahun, dan akan pensiun tahun depan. Dia selalu melewatkan doa pagi selama sesi legislatif dan sering mengritik agama Kristiani. (AP)
Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas
Perusahaan logistik, Ninja Xpress ternyata punya strategi besar membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
