Lawatan Hillary Clinton ke Jakarta

BPS: Amerika Pasar Ekspor Terbesar Kedua

VIVAnews - Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar kedua setelah Jepang bagi produk-produk asal Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahun Amerika rata-rata menduduki peringkat kedua sebagai negara tujuan ekspor Indonesia. Begitupun dengan perkembangan nilai ekspor dari bulan ke bulan.

Sebut saja misalnya sepanjang 2008. Total nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai US$ 107,8 miliar. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 13,8 miliar diekspor ke Jepang atau menguasai pangsa 12,8 persen. Sedangkan, nilai ekspor ke Amerika sebesar US$ 12,5 miliar dengan pangsa pasar 11,6 persen.

Sering Pikirkan Kematian, Bunda Corla Galau Mau Dimakamkan di Jerman Atau Indonesia

"Amerika memang merupakan pasar besar bagi produk-produk ekspor Indonesia," ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), MS Hidayat di Jakarta, Rabu, 18 Februari 2009.

Negara Tujuan Utama Ekspor Indonesia

Panglima Militer Israel Tegaskan Negaranya akan Membalas Serangan Iran

 

Negara Tujuan

2008

(US$ miliar)

Pangsa (%)

Jepang

13,8

12,8

Amerika

12,5

11,6

Singapura

10,1

9,8

China

7,7

7,2

Malaysia

5,9

5,5

Analis Perkirakan BI Bakal Intervensi Besar-besaran Imbas Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS

Kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Rodham Clinton ke Jakarta pada Rabu dan Kamis ini, memberikan harapan untuk penguatan kerja sama Indonesia - Amerika Serikat.

Kategori produk yang diekspor ke Amerika sebagian besar berupa produk tekstil dan garmen, sepatu, produk pertanian seperti karet, kopi, kakao, produk kayu dan furniture.

Setelah Amerika, negara tujuan ekspor terbesar berikutnya adalah Singapura, China dan Malaysia dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 9,8 persen, 7,2 persen dan 5,5 persen.

Dalam situasi sekarang, menurut Hidayat, hampir seluruh negara melindungi pasar negaranya. "Itu wajar asal tidak lama." Namun, Kadin berharap Amerika bisa segera memulihkan kondisi perekonomian mereka. Dengan demikian, dalam waktu tidak lama, Indonesia bisa menjajaki kembali pasar ekspor.



 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya