3 Produsen Seluler Minat Bangun Pabrik

VIVAnews - Aturan pengetatan impor untuk produk elektronik berbuah manis. Selain Nokia yang akan membangun pabrik di Indonesia, pemerintah menyatakan masih ada 3 investor asing yang akan melakukan serupa.

"Setahu saya, selain Nokia, ada dua investor dari China yang tertarik," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady di sela Rapat Kerja Departemen Perindustrian 2009 di Jakarta, Rabu malam, 18 Februari 2009. 

"Coba tanya Pak Budi (Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Budi Darmadi) siapa saja investornya," kata dia. Edy menambahkan kemungkinan salah satu investor dari China itu LG.

Saat dikonfirmasi, Budi membenarkan hal itu. Bahkan selain China, ada satu lagi investor dari Korea yang berminat. "Tapi mereka masih sounding, masih melihat-lihat, belum menentukan berapa investasinya dan kapan realisasinya. Kita berharap secepatnya," katanya.

Budi mengatakan, pertumbuhan sektor telekomunikasi akan tetap tinggi. "Tadi dalam pemaparan Bu Ani (Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani) menyampaikan masih akan tumbuh 8-9 persen," ujar dia. Untuk investasi ini, pasti banyak yang harus dipertimbangkan investor.

Namun, pemerintah terus membujuk investor membangun pabrik di Indonesia dan mengatakan akan terus mendisiplinkan impor. Termasuk, menghilangkan impor ilegal. 

Untuk menarik minat investor, menurut Budi, pemerintah akan memberikan insentif pajak melalui PP Nomor 62/2008 dan mempromosikan kemampuan industri komponen di Indonesia sudah cukup bagus. "Kita sudah bisa membuat baterai, LCD, tuts keyboard. Hanya IC yang belum bisa produksi sendiri," ujarnya.

Soetta Jadi Bandara Tersibuk di Asia Tenggara
Wika Salim

Wika Salim Ungkap Kondisi Terkini Tukul Arwana

Interaksi Tukul Arwana dengan rekan-rekan artis yang ingin membesuk masih dibatasi oleh pihak keluarga.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024