AIDS Kini Pembunuh Nomor Satu di China

VIVAnews - Untuk pertama kalinya sindrom penurunan imunitas tubuh (AIDS) menjadi penyebab utama kematian di China. Departemen Kesehatan China mengungkapkan 6.897 orang meninggal akibat penyakit ini sejak September 2008.

"Penyebab kematian lainnya yaitu tuberkulosis, rabies, hepatitis, dan tetanus yang menyerang balita," demikian dilaporkan kantor berita Xinhua pada Kamis, 19 Februari 2009.

Pemerintah mengungkapkan sudah 34.864 orang meninggal akibat AIDS sejak pertama kali mewabah di China 1985. Organisasi kesehatan dunia dan badan penanganan AIDS Perserikatan Bangsa-bangsa (UNAIDS) belum menanggapi laporan ini.

Kantor berita Xinhua melaporkan selama empat tahun, jumlah penduduk China yang terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh meningkat hampir dua kali lipat dari 135.630 pada 2005 menjadi 264.305 orang.

Namun karena penolakan sebagian besar warga China untuk melakukan uji HIV, pemerintah China dan UNAIDS memperkirakan jumlah orang yang hidup dengan HIV (ODH) di China bisa melebihi jumlah itu yaitu mencapai 700.000 jiwa. Pemerintah China memperkirakan sekitar 85.ooo di antaranya mengidap AIDS (ODHA).

Sebelumnya pemerintah China menolak menyatakan AIDS sebagai permasalahan serius. Namun beberapa tahun terakhir mereka berubah pikiran dan mulai melakukan langkah-langkah penanganan HIV/AIDS.

Berita Man Utd: Erik ten Hag Akui Situasi Bermasalah hingga Kekhawatiran Wright Soal Kobbie Mainoo

Pemerintah China menjanjikan uji HIV/AIDS anonim, pengobatan gratis bagi warga miskin, dan tindakan tegas bagi kalangan yang mendiskriminasi ODHA.

Penyebaran virus HIV di China terutama terjadi pada transfer darah yang tidak higienis dan jual beli plasma darah ilegal. Namun tahun lalu, Departemen Kesehatan China mengumumkan bahwa seks menjadi media utama penyebaran HIV melampaui penggunaan jarum suntik narkotika. (AP)

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A. Chaniago

Babak Baru Kasus Hoax Rekaman Forkopimda, Palti Hutabarat Diserahkan ke Kejaksaan

Berkas perkara kasus yang menjerat Palti Hutabarat disebut telah lengkap.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024