VIVAnews - Petugas dari Satuan Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap komplotan penculikan yang didalangi oleh anggota Brimob berinisial OT.
Para penculik mengaku sebagai petugas dari Polda Metro Jaya. "Mereka beraksi menangkap korban dengan tuduhan telah memalsukan kartu kredit," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Zulkarnain Adinegara, Selasa 23 Februari 2009,.
Peristiwa bermula ketika korban, Budi Prayitno didatangi empat orang pelaku di rumahnya di Taman Harapan Baru Blok P 8 No 22, Bekasi Barat, Kamis 20 Februari 2009 malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Keempat tersangka yang mengaku sebagai anggota Polda Metro Jaya datang dengan mengendarai taksi dan sebuah sepeda motor.
Korban kemudian dibawa, dengan tuduhan pemalsuan kartu kredit. Namun bukan dibawa ke Polda Metro Jaya, pelaku membawa Budi ke Vila Nusa Indah Blok U 16 No 12, Bogor.
"Karena takut terlacak polisi, pelaku memindahkan korban ke Hotel Royal di Jakarta Pusat,” jelasnya. Korban sempat dibawa keliling Jakarta.
Istri korban, Ririn Kuswidyastuti oleh pelaku dimintai uang Rp 50 juta agar suaminya bisa dibebaskan. Ririn pun mengadukan masalah penangkapan itu ke Polda Metro Jaya.
Namun Polda Metro Jaya mengaku tidak pernah menangkap Budi. Kepala Satuan (Jatanras) Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta pun langsung menerjunkan anggotanya untuk mengetahui keberadaan pelaku.
Dengan terus mendeteksi keberadaan pelaku, petugas Satuan Jatanras Polda Metro Jaya menemukan posisi penculik di pertokoan daerah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, sekitar pukul 21.00 WIB.
"Di situ kami menangkap dua orang pelaku, salah seorang berinisial OT dan kami mengamankan korban,” tutur Zulkarnain.
Menurut Nico, penculikan didalangi olehu anggota Brimob berinisial OT. Pelaku adalah anggota Brimob Cikarang.
Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat
Kiamat merupakan peristiwa hancurnya kehidupan alam semesta. Kiamat adalah sesuatu yang diyakini dan disepakati oleh ilmu pengetahuan maupun agama. Tak ada satupun tahu
