Alat Pengubah Air Jadi Gas

Dua Liter Air Mampu Hasilkan Api 30 Menit

VIVAnews - Edy Supriyanto terus bereksperimen mengembangkan alat temuannya yang mampu mengubah air menjadi gas. Gas yang tercipta kemudian difungsikan untuk memantik api.

"Kalau dulu harus digerakkan dengan bantuan listrik, sekarang tidak," kata warga Jalan Zeni III No 5, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu 25 Februari 2009.

Ditemui di kediamannya, Edy menceritakan cara kerja alat yang ia namai 'Generator Gas dari Air'. "Ini adalah prototype campuran air dan bahan kimia," ujarnya.

Campuran air dan bahan kimia itu ditempatkan ke dalam dua tabung yang ada di generator. Kali ini ia tak menyambungkan generator dengan listrik seperti yang ia peragakan pada Oktober tahun lalu. Ia hanya menambahkan sejumlah kepingan alumunium ke dalam campuran cairan itu. Kedua tabung kemudian dihubungkan dengan ujung selang kompor gas (nossel).

Dua liter air yang dicampur dengan cairan kimia mampu menyalakan api selama 30 menit. Biaya untuk membuat satu protype generator ini berkisar Rp 300-400 ribu. "Ini belum sempurna, apinya masih belum stabil," ujarnya sambil memperagakan alatnya untuk menggoreng kerupuk.

Alat temuan Edy ini tidak muncul tiba-tiba. Pensiunan pegawai swasta ini telah memulai riset sejak krisis energi tahun 1995. Temuan ini merupakan percobaan kesekian kali selama tiga tahun terakhir.

Rencananya, Eddy akan memperlihatkan hasil temuannya kepada pemerintah dan investor. Ia berharap alat temuannya bisa diproduksi massal untuk kepentingan masyarakar.

Sebelumnya, masyarakat juga dihebohkan temuan blue energy yang dapat mengubah air menjadi minyak. Namun proyek yang disebut-sebut bakal jadi produk unggulan bangsa ternyata bohong.

Daftar Harga Daihatsu Xenia Bekas dan Pajak Tahunannya

Baca juga: Temuan Air Jadi Gas Diragukan

SPKLU PLN dari tiang listrik

PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

PT PLN (Persero) mengungkapkan uji coba tiang listrik menjadi charging station mobil listrik berbasis baterai. Tetapi, PLN menyatakan tak semua bisa jadi SPKLU karena ini

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024