Pelatih PSMS Kecewa dengan Kartu Merah

VIVAnews - PSMS Medan akhirnya mengubur impiannya untuk tampil di babak utama Liga Champion Asia (LCA) 2009. Perjuangan Ayam Kinantan kandas di tangan tim asal Singapura, Singapore Armed Forces (SAF).

Bertanding di Stadion Jalan Besar, Singapura, Rabu, 25 Februari 2009, PSMS Medan kalah 1-2 dari tuan rumah. Pertandingan terpaksa harus melalui babak perpanjangan waktu karena kedua tim bermain imbang 1-1 pada babak normal. 

Bertandang ke markas SAF, PSMS Medan cukup merepotkan tuan rumah. Setelah sempat tertinggal lewat gol yang dicetak pemain SAF, asal Thailand Therdsak Chaiman di menit 36, PSMS berhasil membalasnya di menit ke-52 lewat kaki Mario Costas.

Skor imbang ini bertahan hingga 90 menit. Untuk menentukan pemenangnya, wasit pun menggelar babak perpanjangan waktu. Pada masa perpanjangan waktu ini, tuan rumah langsung merobek jala PSMS pada menit ke-99 lewat kaki Ahmad Latif.

PSMS mencoba mengejar ketertinggalan. Namun nasib sial, semenit setelah gol, satu pemain PSMS, Octavianus Mainiani harus diusir ke luar lapangan setelah mendapat kartu merah dari wasit. Pada menit ke-113, PSMS kembali kehilangan Edi Sukamoto dengan alasan yang sama.

Pelatih PSMS Medan, Liestiadi kecewa dengan keputusan ini. Dia menilai, wasit terlalu cepat memberikan kartu bagi pemainnya terutama Octavianus. "Saya masih bisa menerima keputusan wasit untuk kartu merah kedua. Tapi tidak untuk yang pertama," kata Liestiadi seperti dilansir situs AFC, Rabu, 25 Februari 2009.

Selain masalah teknis, kekalahan PSMS menurut Liesitadi juga disebabkan oleh fasilitas lapangan yang telah menggunakan rumput sintetis. "Pemain kami banyak yang belum terbiasa dengan rumput sintetis. Itu juga menjadi salah satu penyebab kekalahan kami. Namun penampilan pemain hari ini lebih baik dari pada di Liga Indonesia," kata Liestiadi.

PSMS memang harus mengubur impiannya untuk menemani Sriwijaya FC di babak utama LCA 2009. Namun sebagai runner up Liga Indonesia musim lalu, PSMS akan tampil di AFC Cup 2009. Liestiadi menilai pertandingan lawan SFC akan memberikan pengalaman bagi pemainnya sebelum tampil di even  tersebut.

"Secara umum kami bermain baik hari ini. Pengalaman bertanding hari ini akan menjadi modal penting bagi pemain sebelum turun di AFC Cup," tandas Liestiadi.

SAF Ukir Sejarah
Sementara itu, Pelatih SAF Richard Bok menyambut baik kemenangan timnya. Sebab dengan kemenangan ini, timnya berhasil mengukir sejarah sebagai tim Singapura pertama yang tampil di Liga Champion Asia. Di LCA 2009, SAF akan bergabung di Grup G  bersama Kashima Antlers (Jepang),  Suwon Samsung Bluewings (Korea Selatan), dan Shanghai Shenhua (China).

"Selanjutnya perjuangan kami pasti berat. Sebab kami harus berhadapan dengan tim-tim kuat Asia lainnya. Saya berharap anak-anak bisa meningkatkan kemampuannya."

"Meski akan berhadapan dengan tim-tim kuat, kami akan mencoba untuk bermain normal. Kami tidak akan tampil bertahan pada penyisihan grup G," kata Bok.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024