Koma Tiga Bulan Setelah Melahirkan

Dorkas Jalani CT Scan

VIVAnews - Setelah tiga hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, kondisi Dorkas Hotmian Silitonga belum mengalami kemajuan. Namun hari ini Dorkas menjalani computed tomography (CT) Scan atau rontgen seluruh badan.

Kondisi Dorkas pun mengalami perubahan. Dengan tubuh tergolek dan selang infus makanan di hidung, dia masih tertidur tak sadarkan diri. Matanya tampak masih melotot ke atas.

Dorkas saat ini masih dirawat di kelas III, lantai V ruang 520 Gedung A RSCM di Jalan Salemba, Jakarta Pusat.

Tidak tampak sang suami Ramli Simanjuntak yang biasanya setia menunggu. Hanya ibunda Dorkas, Tiromsa Simanjuntak setia menunggu perkembangan Dorkas.

Kepada VIVAnews, Kamis, 26 Februari 2009, Tiromsa mengatakan, untuk biaya perawatan Dorkas telah ditanggung oleh Dinas Kesehatan Kota Depok. "Sudah ada kesepakatan antara RSCM dan Dinas Kesehatan Depok," kata Tiromsa yang saat itu mengenakan daster bercorak kembang.

Dorkas koma sejak 10 November 2009. Ia tak sadar setelah menjalani operasi sesar kelahiran anak pertama di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok pada 9 November 2008.

Sehari setelah melahirkan bayi bernama Patricia Margaretha Simanjuntak, Dorkas mengalami sesak nafas dan kejang-kejang. Tekanan darah wanita 32 tahun itu juga meningkat tajam. Kondisinya tak tertangani saat para medis memberikan tabung oksigen satu jam kemudian. Mantan guru honorer itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.

Di Rumah Sakit Mitra Keluarga, dokter menyatakan kondisi Dorkas koma. Menurut keluarga, para dokter di Rumah Sakit Mitra mengatakan, keterlambatan pemberian oksigen mengakibatkan fungsi otak dan syaraf Dorkas terganggu. Dorkas divonis mengalami pembengkakan pembuluh darah otak.

Kondisi Dorkas tak mengalami kemajuan selama sebulan dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Keluarga juga mulai kesulitan melunasi biaya yang mencapai Rp 163 juta. Dorkas akhirnya dibawa pulang dan menjalani perawatan di rumah. Hingga kini, Dorkas masih terbaring koma meski keduanya matanya terbuka.

Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok membantah melakukan malapraktik terhadap Dorkas. Rumah sakit itu juga membantah melakukan keterlambatan penanganan. Para dokter menyebut Dorkas mengalami rexlamsi berat atau tak sadarkan diri akibat tekanan darah naik. Mereka mengatakan penanganan terhadap Dorkas sudah sesuai prosesur.

Atas dugaan malapraktik itu, Dinas Kesehatan Kota Depok telah menyerahkan kronologis medis pasien Dorkas kepada Ikatan Dokter Indonesia untuk diusut.

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyampaikan hasil survei.

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini

Qodari mengatakan jika Paslon 01 dan 03 serius, seharusnya mereka ajukan gugatan pencalonan Gibran ke PTUN sejak awal saat pendaftaran peserta Pilpres 2024 ditetapkan KPU

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024