Pemerintah Jalin Kerja Sama Sukseskan Program
VIVAnews - Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera) kembali menjajaki kerja sama dengan pemerintah provinsi untuk mempercepat program perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kerja sama ini akan menjadi modal dalam mempercepat program perumahan rakyat," kata Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) M Yusuf Asy'ari usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan enam gubernur di Jakarta, Kamis, 26 Februari 2009.
Dari enam gubernur yang diundang, yang hadir hanya empat yakni Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo, Provinsi Lampung Sjachroedin ZP, Provinsi Kalimantan Tengah Teras Narang dan Gubernur Maluku Utara Thaib Armayn. Sedangkan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara diwakili.
Yusuf mengatakan, dengan adanya kesepakatan bersama dengan pemimpin provinsi diharapkan program perumahan rakyat akan dapat terealisasi dengan baik di tingkat kabupaten dan kota.
Apalagi, kata dia, saat ini masih banyak daerah yang belum mengetahui secara persis program perumahan di kementerian yang dipimpinnya. "Padahal, potensi pasar perumahan di daerah cukup besar," ujar Yusuf.
Sehingga, dia menambahkan, jika potensi di daerah dapat disinergikan dengan berbagai sumber pendanaan pemerintah pusat seperti subsidi Kredi Pemilikan Rumah (KPR), prasarana dan sarana utilitas, atau pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) diperkirakan masyarakat akan semakin menikmati hasilnya.
Menpera mengakui, dalam kerja sama tersebut sepenuhnya tetap diserahkan pelaksanaan program perumahan kepada daerah sesuai amanat PP No.38 tahun 2007 dan PP No.41 tahun 2007.
Pada kesempatan itu, Yusuf juga mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengupayakan tersedianya dana murah bagi pembiayaan rumah. "Kita akan coba blended (campur) dana-dana yang ada di perbankan dengan dana bergulir yang saat ini tengah dimintakan persetujuan dengan Menteri Keuangan karena menyangkut anggaran," ujarnya.
Dia menuturkan, kerja sama tersebut juga bertujuan memperkecil urbanisasi yang selama ini menjadi penyebab makin meningkatnya kawasan permukiman kumuh di perkotaan.