2009, Bristol Genjot Volume Produksi

VIVAnews - PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk berniat meningkatkan volume produksi pada 2009 menjadi 26 juta pak dibanding 2008 sebanyak 20,8 juta pak obat-obatan. Kenaikan volume produksi itu dialokasikan untuk menambah ekspor perseroan, terutama ke Thailand dan Filipina.

Direktur Utama Bristol-Myers Squibb Indonesia, Jason C Humphries, mengatakan, peningkatan volume produksi dipicu oleh renovasi serta pembangunan fasilitas pabrik perseroan senilai US$ 4 juta pada 2008.

PerseroanĀ  akan fokus untuk meningkatkan ekspor, terutama obat merek Counterpain dan Tempra. "Berdasarkan kenaikan produksi 5,2 juta tahun ini, kami berharap ekspor bisa naik 10 persen," kata dia usai paparan publik perseroan di Jakarta, Jumat 27 Februari 2009.

Humphries mengungkapkan, pertumbuhan penjualan tahun ini tergantung tingkat inflasi dalam negeri. Selain itu, Bristol mengantisipasi imbas krisis ekonomi yang saat ini belum berdampak signifikan di Indonesia. Untuk itu, perseroan berharap ekspor bisa ditingkatkan.

Dia menambahkan, anggaran belanja modal (capital expenditures/capex) perseroan tahun ini lebih rendah dibanding 2008, karena Bristol tidak berniat berekspansi. Pengeluaran operasional juga diharapkan sama dengan 2008.

Namun, dia enggan menjelaskan, nilai capex dan pengeluaran operasional tahun ini. "Pada 2008, capex kami dialokasikan untuk renovasi pabrik US$ 4 juta, sehingga tahun ini tidak berencana berekspansi lagi," ujarnya.

Perseroan, dia melanjutkan, belum berniat mencari pinjaman bank atau dana dari pasar modal karena posisi kas masih cukup kuat.

Saat ini, pemegang saham perseroan adalah 345 Park Corporations sebesar 98 persen dan sisanya publik. "Kami belum berencana untuk meningkatkan komposisi saham publik," katanya. "Peluang masuknya investor baru juga tidak ada".

Per 30 September 2008, perseroan membukukan penjualan (belum diaudit) Rp 271 miliar, atau meningkat dibanding periode sama 2007 sebesar Rp 202 miliar. Sementara itu, laba bersih menjadi Rp 76 miliar dibanding Rp 48 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Gak Betah Jadi Duda, Anwar Fuady Bakal Nikah Lagi di Umur 77 Tahun
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Indonesia pada kuartal I tahun 2024. Hingga Maret 2024, terdapat 43.271 orang yang menderita DBD dan 343 jiwa meregang nyawa.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024