Kebakaran Hutan Australia

Takut Api, Warga Victoria Mengungsi

VIVAnews - Lebih dari 200 sekolah ditutup menghadapi ancaman kebakaran di negara bagian Victoria, Australia bagian tenggara. Beberapa keluarga telah memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi

Pemerintah Australia memperingatkan kebakaran bisa kembali terjadi akhir pekan ini karena rendahnya curah hujan dan perubahan arah angin. Suhu udara juga diperkirakan akan naik hingga mencapai 40 derajat Celsius.

"Faktor-faktor itu menimbulkan bahaya kebakaran tingkat tinggi," kata Komisioner Penanggulangan Keadaan Darurat Victoria Bruce Esplin seperti dimuat laman stasiun televisi BBC.

Esplin meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan api segera memutuskan untuk memilih antara melakukan evakuasi atau tinggal dan mempertahankan properti mereka. "Namun pilihan ini sangat tidak dianjurkan, karena ketika api sudah terlihat, tidak ada waktu lagi untuk melarikan diri," kata dia.

Sebagian korban tewas dalam kebakaran awal Februari lalu kehilangan nyawanya dalam kendaraan saat sedang menyelamatkan diri. Relawan pemadam kebakaran David Spooner meminta masyarakat segera meninggalkan rumah mereka sebelum terlambat. Spooner kehilangan anak dan istrinya dalam kebakaran hutan terburuk sepanjang sejarah Australia ini.

"Setelah apa yang saya alami, saya terus mengajak orang-orang untuk segera pergi terutama jika hanya ada satu akses keluar masuk daerah pemukiman mereka," kata Spooner.

Sebanyak 3.000 petugas pemadam masih berjuang memadamkan ratusan titik api yang membakar Victoria sejak 7 Februari lalu. Suhu udara saat itu mencapai 47 derajat Celsius dengan kecepatan angin 100 kilometer per jam. Sebanyak 210 orang tewas dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran hutan ini.

Para penyelidik khusus kebakaran masih menelusuri penyebab kebakaran. Sementara itu polisi telah menahan Brendan Sokaluk dengan dakwaan melakukan pembakaran yang menimbulkan korban jiwa dan menyulut kebakaran hutan secara besar-besaran di kota Churchill. Tim spesialis kebakaran polisi masih melanjutkan penyelidikan di sejumlah titik api yang dicurigai sengaja dibakar.

Mata uang Indonesia, Rupiah

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024