Prediksi

IHSG Berpotensi Terkoreksi Kembali

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa, 3 Maret 2009, berpeluang melanjutkan tekanan jual yang terjadi di awal pekan ini.

"Sisi teknis dan sepinya sentimen positif menjadi katalis pelemahan IHSG," kata Deni Hamzah, analis pasar modal kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 3 Maret 2009.

Deni memproyeksikan, IHSG pada perdagangan awal pekan ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.200 dan batas atas (resistance) di level 1.265.

Pada transaksi Senin, indeks bergerak negatif di level 1.256,11 atau turun 29,37 poin (2,29 persen) dari perdagangan Jumat, 27 Februari 2009, yang berakhir melemah 4,85 poin (0,38 persen) ke posisi 1.285,48.

Di bursa Asia ditutup juga bergerak negatif. Hang Seng Index melemah 494,11 poin atau 3,86 persen ke posisi 12.317,46, Nikkei 225 turun 3,81 persen (288,27 poin) ke level 7.280,15, dan Straits Times Singapura terkoreksi 61,47 poin atau 3,85 persen menjadi 1.533,40.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 299,64 poin atau 4,24 persen ke level 6.763,29. Indeks Nasdaq turun 54,99 poin atau 3,99 persen menjadi 1.322,85 dan S&P 500 terkoreksi 34,27 poin atau 4,66 persen di posisi 700,82.

Menurut Deni, secara teknis terlihat indeks masih dalam tren turun. Hal itu, tercermin dari indikator teknis Parabolic SAR dan stochastic oscillator yang menunjukkan tren berlanjutnya pelemahan indeks jangka pendek.

Dia mengakui, minimnya sentimen positif dari dalam maupun luar negeri turut menyebabkan likuiditas pasar terbatas, sehingga tekanan jual pemodal terhadap indeks masih akan sulit dibendung.

Ukie Jaya Mahendra, pengamat pasar modal juga berpendapat, IHSG Selasa tetap berpeluang melanjutkan tren terkoreksi. Sebab, meski data inflasi Februari lebih baik dari yang diperkirakan pasar yaitu 8,6 persen YOY, indeks tetap ditutup melemah kemarin karena terbawa sentimen negatif bursa regional.

Dia menambahkan, pemulihan ekonomi global yang diprediksi sejumlah kalangan bisa molor dari yang diperkirakan akhir tahun ini sudah bagus tetap menjadi sentimen negatif pada perdagangan saham di dunia. "IHSG ada potensi menuju level support 1.202, dengan resistance di posisi 1,285 hari ini," ujar Ukie.


Rekomendasi Saham
Deni menyarankan, akumulasi saham sektor perbankan, infrastruktur, dan properti seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).
 
Dia mengatakan, saham-saham itu masih layak karena bervaluasi murah, memiliki prospek sektor menjanjikan, dan berpotensi memberikan keuntungan tinggi jika pasar kembali dalam tren naik.

Ukie merekomendasikan, saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang secara teknis berpeluang berbalik arah menguat (technical rebound).

Alasan Negara Arab Lebih Pilih Dukung Israel daripada Iran, Khawatir Perang Makin Luas
Test drive Suzuki Jimny 5 pintu

Suzuki Sediakan Aksesori Resmi Jimny 5 Pintu, Ini Daftar Lengkapnya

Jimny 5 pintu terkenal dengan ketangguhannya di medan offroad.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024