VIVAnews - Pemerintah membeli kembali obligasi negara sebanyak Rp 8,518 triliun. Sementara total penawaran yang masuk sebesar Rp 9,27 triliun.
Peserta lelang menawarkan tiga seri dari empat seri obligasi negara yang jatuh tempo pada 2009 yakni seri ZC0002 yang jatuh tempo 20 September 2009, FR0002 yang jatuh tempo 15 Juni 2009, VR0016 yang jatuh tempo 25 Juli 2009 dan ORI001 yang jatuh tempo 9 Agustus 2009.
Dalam penjelasan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Selasa 3 Maret 2009, disebutkan buy back dilakukan berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.
Dalam buy back tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani menetapkan jumlah pembelian untuk FR0002 sebesar 2.065 unit dengan yield 13,58 persen dan VR0016 dengan jumlah pembelian 6.453 unit dan yield 10,07 persen. Sedangkan untuk dua seri lainnya, tidak ditarik.
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Yogyakarta Tuan Rumah Seri Pembuka Superchallenge Supermoto 2024, Catat Tanggalnya
100KPJ
11 jam lalu
Superchallenge Supermoto Race 2024 Seri Kejurnas bakal berlangsung sebanyak lima seri di lima kota berbeda. Untuk seri pembuka akan berlangsung di Yogyakarta.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Ramalan Zodiak Cinta 21 April 2024, Gemini, Virgo dan Sagitarius Luangkan Waktu Sedikit
IntipSeleb
20 menit lalu
Siapa yang tidak penasaran dengan apa yang ada di dalam ramalan zodiak untuk cinta kita? Bagi para penggemar zodiak, ramalan cinta dapat menjadi panduan yang menyenangkan
Saipul Jamil Bocorkan Inisial AR, Mantan Dewi Perssik yang Penyuka Sesama Jenis
JagoDangdut
22 menit lalu
Saipul Jamil kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kali ini, ia membongkar identitas AR, mantan Dewi Perssik yang diakuinya sebagai penyuka sesama jenis.
Selengkapnya
Isu Terkini