VIVAnews - Bank Indonesia mencabut izin usaha pedagang valuta asing bukan bank PT Trend Valasindo. Pencabutan izin usaha dilakukan terhitung sejak 17 Februari 2009 lalu.
Pencabutan izin usaha ini seperti yang dikutip VIVAnews dari situs Bank Indonesia dilakukan dalam rangka komitmen BI melakukan pengawasan kegiatan pedagang valuta asing yang sehat.
"Maka dengan ini diinformasikan pedagang valuta asing bukan bank PT Trend Valasindo telah dicabut izin usahanya," demikian penjelasan BI.
Pencabutan izin ini berdasarkan keputusan pencabutan izin usaha Nomor 11/11/KEP.GB I/DPM/2009 tanggal 17 Februari 2009.
Sehubungan dengan keputusan tersebut, BI mewajibkan kepada seluruh pemegang saham dan pengurus PT Trend Valasindo segera mengembalikan surat KPmIU dan logo pedagang valuta asing berizin kantor pusat dan kantor cabang.
Bank Indonesia telah mengeluarkan aturan ketat untuk pembelian valuta asing untuk menjaga nilai tukar. BI menetapkan maksimal pembelian US$ 100 ribu per bulan. Di atas itu pembeli wajib mencantumkan underlying transaction.
Sementara situs Trend Valasindo sejak 18 Februari 2009 tidak lagi mengup-date kurs mata uang dengan alasan pasar uang yang tidak stabil.
Perusahaan ini berdiri tahun 1998 sebagai Lembaga Keuangan Non Bank yang bergerak dibidang Penukaran Mata Uang Asing atau Money Changer seperti jual Beli atau penukaran mata uang asing (bank notes), penerimaan travel check, melayani transaksi Telegraphic Transfer (TT) dalam dan luar negeri melalui perbankan, lembaga yang memberikan informasi mengenai naik atau turunnya kurs, dan international money transfer (money gram)
Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade
Berita yang membahas mengenai adu laris Fortuner vs Pajero Sport dan Shin Tae-yong mudah beli Palisade, banyak sekali dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif
