Campbell: Singkirkan Fans Rasis

VIVAnews - Sepakbola hingga saat ini memiliki musuh yang sulit sekali diberantas, rasisme. Perbedaan warna kulit, jenis kelamin, ras dan agama itu membuat sepakbola menjadi neraka bagi beberapa pihak yang terkena dampaknya.

Salah satu pemain yang sering mendapat cemoohan hanya karena warna kulit adalah defender Portsmouth, Sol Campbell. Pria keling itu gemas sekali dengan para fans rasis. Ia merasa harusnya lebih banyak hal yang bisa dilakukan klub untuk menyingkirkan para perusak program Fair Play FIFA itu.

"Satu-satunya cara menghentikan rasisme dimulai dari klub. Saya yakin hal itu pasti akan berhenti," kata Campbell seperti dilansir Mirror, Selasa 3 Maret 2009. "Saya rasa klub harus berbuat lebih."

Rasisme merupakan suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu. Ras tertentu disebut lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya.

Sayangnya, paham ini masih sangat melekat dalam diri pendukung sepakbola Eropa. Bukan sekali kasus penghinaan ini terjadi, contoh paling sering dialami oleh pemain Inggris berkulit hitam.

Shaun Wright-Phillips, Ashley Cole, Rio Ferdinand, Jermain Defoe dan Jermaine Jenas sudah pernah merasakan hinaan rasis yang dilantunkan pendukung Spanyol. Kebetulan, saat itu kedua negara bertemu dalam partai persahabatan pada 2004.

Akibatnya, selain Spanyol mendapat denda, pertandingan berikut antar kedua negara harus digelar di stadion yang berbeda. Pada 11 Februari 2009 lalu, laga yang biasanya dilakukan di Santiago Bernabeu harus dipindah ke Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla.

"Situasi yang terjadi pada saya hanya contoh kasus kecil di Eropa. Anda akan menemui kasus ini di penjuru Eropa," kata Campbell.

"Kalau ada kasus seperti ini, hukuman berupa kehilangan gelar bisa membuat fans kapok. Itu jadi satu-satunya cara menghentikan penyiksaan oleh fans di level tertentu," tambahnya.

Sayangnya, mimpi Campbell soal hukuman yang diterima klub harus dibuang jauh-jauh. Pasalnya, selama ini yang terjadi adalah hukuman dianggap terlalu ringan hingga tak muncul rasa kapok di sana. Fans Spanyol yang sudah jelas terbukti bersalah pun "cuma" didenda 56 ribu euro (Rp 856 juta lebih).

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara
Ketum PSS Erick Thohir bersama Emil Audero Mulyadi

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, blak-blakan soal pertemuan dengan kiper Inter Milan, Emil Audero. Akankah Emil akan jadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia terbaru.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024