Pansus Akan Panggil Jenderal-jenderal

Wiranto: Sulit Menilai Masa Lalu

VIVAnews - Panitia Khusus Penghilangan Orang secara Paksa Dewan Perwakilan Rakyat berencana memanggil mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Jenderal Purnawirawan Wiranto. Bagaimana komentar Wiranto atas upaya pemanggilan itu?

"Memang sulit menilai apa yang dilakukan aparatur negara di masa lalu, dengan paradigma baru, hukum baru, lingkungan yang baru, apalagi dalam suasana politik yang tidak menentu," kata Wiranto dalam pesan pendeknya kepada VIVAnews, Sabtu, 18 Oktober 2008.

"Akibatnya partai akan sulit menemukan kebenaran yang sejati dan kita pasti akan terjebak kepada kepentingan pragmatis," jelas Wiranto yang sekarang memimpin Partai Hati Nurani Rakyat itu.

Ketika ditanya lebih lanjut, apakah upaya pemanggilannya berbau politis untuk menjegal langkahnya menjadi calon presiden, Wiranto tak mau berkomentar. Pertanyaan yang dikirimkan padanya melalui pesan pendek tak dijawab.

Jumat, 17 Oktober 2008, lalu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Effendi Simbolon, menyatakan Pansus Penghilangan Orang secara Paksa diaktifkan kembali. Effendi yang menggantikan rekannya di partai, Panda Nababan, sebagai Ketua Pansus menyatakan akan memanggil sejumlah jenderal termasuk Wiranto menjelaskan kasus orang hilang tahun 1997-1998.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Dok. Istimewa)

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kerja sama di bidang transportasi dapat diandalkan dalam pertumbuhan investasi pembangunan Jakarta

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024