Perdagangan Saham

Tak Mau Kalah dengan Wall Street, Asia Rontok

VIVAnews - Terpicu kemerosotan indeks harga saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), indeks di bursa kawasan Asia ikut-ikutan anjlok di akhir perdagangan saham Jumat sore, 6 Maret 2009.

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Indeks Nikkei 225 (Jepang) anjlok 223,47 poin (3 persen) menjadi 7.210,02. Sedangkan indeks Hang Seng (Hong Kong) merosot 155,25 poin (1,3 persen) menjadi 12.055,99. Indeks Kospi (Korea Selatan) melemah 0,3 persen menjadi 1.054,80.

Indeks acuan Shanghai (China) melemah 1,2 persen, indikator saham Australia turun 1,5 persen, dan indeks harga saham Singapura melemah 0,7 persen.

Kabar memburuknya kondisi keuangan bank besar seperti Citigroup dan perusahaan otomotif terbesar Amerika Serikat (AS), General Motors (GM), membuat semua indeks harga saham Wall Street lagi-lagi rontok, menciptakan rekor terendah dalam 12 tahun terakhir. Padahal para investor baru sehari menikmati bangkitnya indeks setelah lima hari berturut-turut anjlok.

Upaya pemerintah China yang gagal memberikan harapan bagi para investor seperti yang diperkirakan sebelumnya, juga memperlancar kemerosotan indeks harga saham di kawasan Asia. Bersama dengan ketidakpastian tentang sistem keuangan, harga saham Citigroup menderita penurunan yang sangat parah.

Dalam perdagangan di bursa Wall Street, New York, Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB), harga saham Citi sempat anjlok di bawah US$1 per lembar sebelum ditutup naik sedikit menjadi US$1,02 per lembar.

"Kita bisa membeli saham Citi dengan harga 99 sen sekarang," kata Paul Schulte, kepala tim strategi ekuitas Asia di Nomura International, Hong Kong. "Ini melelahkan. Kami selalu berusaha menemukan harapan, tetap pasar terus saja menghukum kami," lanjut Schulte. Investor juga cemas menanti laporan tingkat pengangguran di AS Jumat ini

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Sementara itu, harga minyak menguat di perdagangan Asia, dengan harga minyak mentah untuk pengiriman April naik 31 sen menjadi US$43,92 per barel pada tengah hari waktu  Singapura di New York Mercantile Exchange, AS. Nilai kontrak jatuh US$1,77 menjadi US$43,61 per barel.

Di pasar valuta, nilai tukar dolar AS menguat menjadi 98,25 yen per dolar AS dari 98,20 yen per dolar AS. Nilai tukar euro menguat menjadi US$1,2579 per euro dari US$1,2548 per euro. (AP)

Ilustrasi anak-anak .

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Dalam masa golden age itu, terjadi juga perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, serta ekspresi emosi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024