Krisis Media Massa

Grup Media di AS PHK 1.600 Staf

VIVAnews - Grup perusahaan media cetak di Amerika Serikat (AS), McClatchy Co., berencana kembali memangkas jumlah staf, kali ini berjumlah 1.600 orang. Dengan demikian, dalam kurun waktu kurang dari setahun grup tersebut telah mengurangi sepertiga dari jumlah pekerjanya.

Langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ini terpaksa dilakukan McClatchy untuk menghemat pengeluaran, sedikitnya sebesar US$110 juta.

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini

Pasalnya grup yang berbasis di Sacramento itu tengah menderita penurunan pendapatan iklan dan utang yang besar di tengah resesi parah yang melanda AS.

PHK massal atas staf perusahaan yang mengelola 30 surat kabar harian itu akan dimulai April mendatang. Itulah sebabnya sejumlah anak perusahaan seperti The Sacramento Bee dan The Kansas City sudah menetapkan berapa banyak staf yang akan dikeluarkan.

Sesudah PHK massal, McClatchy akan berusaha menghemat pengeluaran tahunan sebesar US$300 juta. Bila digabungkan dengan PHK sebelumnya sejak Juni 2008, jumlah staf yang kehilangan pekerjaan dari McClatchy sebesar 4.150 orang, atau lebih dari 30 persen keseluruhan staf. Dalam melakukan skema PHK terbaru, McClatchy harus mengeluarkan anggaran US$30 juta untuk membayar pesangon. 
 
Selain itu, McClatchy terpaksa melakukan pengurangan gaji kepada para karyawan yang masih dipertahankan, termasuk Kepala Eksekutif Korporat, Gary Pruitt. Pengurangan gaji atas Pruitt sebesar 15 persen. Namun pimpinan serikat pekerja menuntut dia harus mendapat pengurangan gaji lebih besar. Pasalnya, pada tahun 2007 Pruitt diketahui mendapat gaji tahunan US$1,1 juta.

Masalahnya, McClatchy kini menanggung utang sebesar US$2 miliar. Besarnya utang itu karena McClatchy harus membiayai akuisisi perusahaan media Knight Rider Inc. pada bulan Juni 2006 sebesar US$4,6 miliar. (AP)

Parto Patrio

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 26 April 2024. Salah satunya tentang sakit yang diidap Parto hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024