VIVAnews - Pergerakan bursa regional yang bervariasi dan minimnya sentimen di pasar modal domestik memicu indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah di menit awal. IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada satu menit pertama transaksi melemah 3,32 poin (0,26 persen) menjadi 1.283,37.
Analis PT BNI Securities, Asti Pohan, dalam riset pasar hari ini mengatakan, meski harga minyak dunia cenderung menguat, hal itu tidak tercermin pada harga energi alternatif seperti baru bara. Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang diperdagangkan di Belanda maupun di Malaysia menguat.
"Harga CPO di Rotterdam Belanda tembus US$ 625 per ton," kata Asti di Jakarta.
Sementara itu, rupiah diperdagangkan di kisaran 12.000/US$ atau dalam pengamatan analis pasar uang bergerak di kisaran 12.150-12.070/US$ pagi ini. Rupiah sempat menguat di level 12.030/US$.
"Indeks kami perkirakan bergerak fluktuatif dengan kemungkian ditutup
menguat tipis didukung oleh saham komoditas," kata dia. Indeks akan bergerak di kisaran 1.275-1.300.
Di bursa Asia pagi ini, indeks Hang Seng naik menjadi 11.612,6 atau menguat 268,02 (2,36 persen), Nikkei 225 melemah 52,76 (0,74 persen) ke level 7.033,27, dan Straits Times terangkat 12,77 poin (0,88 persen) ke posisi 1.469,72.
Sedangkan di bursa Wall Street pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 79,89 poin atau 1,21 persen ke level 6.547,05. Indeks Nasdaq turun 25,21 poin atau 1,95 persen menjadi 1.268,64 dan S&P 500 terkoreksi 6,85 poin atau satu persen di posisi 676,53.