BI Rate Masih Berpeluang Turun Lagi

VIVAnews - Bank Indonesia mengisyaratkan masih adanya kemungkinan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) jika inflasi untuk jangka menengah mengalami penurunan. Namun penurunan BI Rate harus diikuti dengan berbagai persuasi agar penyaluran kredit bisa berjalan.

Menurut Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom, pemberian kredit adalah masalah kepercayaan, karena banyak ketidakpastian global."Maka sikap dari para bankir agak berhati-hati," kata Miranda di Jakarta, Selasa 10 Maret 2009.

Untuk itu, lanjut dia, BI aktif berbicara dengan bankir untuk memberikan masukan dan mendapat data terakhir  yang diperlukan. BI meyakinkan bahwa ekonomi Indonesia sebetulnya masih baik dibandingkan dengan negara di sekitar ASEAN. "Hampir semua sekarang on negative teritory. Hanya kita saja yang masih positif," katanya.

Saat ini semua pihak harus bersama-sama bekerja. Bankir juga harus mulai menyalurkan kredit agar usaha yang masih prospektif tidak mati karena tidak adanya dana. Menurut data BI, kredit masih bisa tumbuh, kendati otoritas perbankan berkeinginan agar kredit tumbuh lebih banyak lagi.

"BI sudah melakukan upaya  penurunan suku bunga. Kita mengharapkan bank juga mulai melakukan landingnya. Tapi ini harus dilakukan secara berhati-hati, kita juga nggak mau melabrak-labrak kiri kanan kan berbagai peraturan tetap saja masih ada," ujarnya.

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series
Simulasi Makan Siang di Tangerang, Menko Airlangga Hartarto

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024