Mengapa Pecha Kucha Menjalar ke Seluruh Dunia

VIVAnews – Berawal dari sebuah acara kumpul biasa, bisa menemukan ide kreatif yang mengispirasi banyak orang. Hal itulah yang terjadi dalam Malam Pecha Kucha. Sebuah ajang berkumpul para pekerja kreatif untuk berbagi inspirasi.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Kata Pecha Kucha berasal dari Bahasa Jepang yang menggambarkan suara dari suatu percakapan. Malam Pecha Kucha ini berawal di Jepang pada 2003. Penggagasnya adalah Astrid Klein dan Mark Dytham dari Klein Dytham Architecture. Awalnya Pecha Kucha menjadi wadah bagi para desainer muda untuk bertemu, berbagi karya dan membangun jaringan.

Kini Pecha Kucha sudah berkembang di 177 kota di seluruh dunia. Malam Pecha Kucha pertama di Indonesia sudah digelar di Bandung. Dan kini Jakarta menjadi kota kedua diselenggarakannya Malam Pecha Kucha, yang digelar Selasa 10 Maret 2009.

Bantah Selingkuh, Rizky Nazar Tantang Netizen Buktikan Video Ciuman dengan Salshabilla Adriani

“Pada acara Pecha Kucha, para pembicara dari kalangan desainer, arsitek, produser film, blogger, dan sebagainya bisa mengungkapkan ide kreatifnya dan bisa menjadi inspirasi banyak orang,” kata Nadine Freischland, penggagas Pecha Kucha Jakarta.

Yang menarik dalam acara ini adalah cara presentasinya yang disebut 20/20. Dalam Pecha Kucha, setiap pembicara membawakan 20 slide presentasi, dan setiap slide hanya dipasang selama 20 detik. Hasilnya, presentasi yang dibawakan harus bisa menarik pendengar dalam waktu singkat.

Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Ternyata Buat Cari Endorse

Pada Pecha Kucha Jakarta yang pertama ini pembicaranya antara lain arsitek Yori Antar dan Adi Purnomo, desainer grafis Michael Tju, fotografer Eriek Juragan, Hanny Kusumawati seorang blogger, dan sebagainya.

Dalam presentasinya, Yori mengungkapkan hasil rancangannya yang banyak mengambil inspirasi dari kekayaan arsitektur local Indonesia yang mulai tersingkir. Sedangkan Hanny, bercerita tentang proyek sosialnya coin-a-change. Dia mengajak orang-orang mengumpulkan koin-koin yang sering terlupakan untuk disumbangkan pada orang yang membutuhkan.

Suporter Indonesia saat perempat final Piala Asia U-23 2024 di Qatar

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'

Kehadiran suporter Indonesia yang memenuhi stadion Qatar saat gelaran perempat final Piala Asia U-23 2024 sampai disorot oleh media asing hingga disebut Jakarta mini.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024