VIVAnews - Korea Utara (Korut) berencana meluncurkan satelit komunikasi melalui roket ke orbit pada pekan pertama April. Kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, menyatakan pemerintah Korut telah melapor kepada organisasi-organisasi internasional mengenai roket yang rencananya akan diluncurkan antara 4 hingga 8 April mendatang.
Laman stasiun televisi Al Jazeera menyebutkan bahwa sejumlah negara menuduh peluncuran satelit ini hanya muslihat untuk penembakan rudal jarak jauh Taepodong-2. Pasalnya alasan peluncuran satelit pernah dipakai Korut ketika mencoba menembakkan rudal Taepodong-1 ke Jepang pada 1998 lalu.
Namun rudal itu gagal mencapai sasarannya dan tenggelam di lautan.
Peluncuran satelit komunikasi ini pertama kali diumumkan akhir Februari lalu. Kantor berita pemerintah Korut, Korean Central News Agency (KCNA), melaporkan satelit Kwangmyongsong-2 dan roket Unha-2 sedang dipersiapkan di lokasi peluncuran di Hwadae, timur laut Korut.
Pemerintah Korut mengatakan mereka berhak melakukan pengembangan program luar angkasa. Mereka juga menyatakan bahwa setiap aksi ikut campur dengan peluncuran ini akan dianggap sebagai pernyataan perang.
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
