Indover Bank Punya Utang Rp 7 Triliun

VIVAnews - Indover Bank memiliki utang Rp 7 triliun kepada kreditor di luar negeri.

"Utang itu yang membebani Indover," ujar Ketua Komisi Anggaran DPR, Emir Moeis kepada vivanews.com di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2008.

Menurut dia, beban Indover tersebut sedang diajukan pemerintah ke DPR untuk meminta persetujuan mengatasinya. Jika tidak, justru membahayakan pemerintah dan perbankan lain. Sebab, Indover adalah anak usaha Bank Indonesia.

Bank Sentral Belanda (De Nederlandsche Bank) menyatakan bahwa pengadilan Belanda telah memutuskan untuk membekukan kegiatan operasional Indover Bank yang berkedudukan di Amsterdam. Pembekukan operasi berlaku mulai 7 Oktober 2008 dan dilakukan setelah Indover mengalami kesulitan likuiditas sebagai dampak dari gejolak pasar keuangan global.

Kesulitan likuiditas yang dialami Indover Bank diperkirakan tidak akan dapat diselesaikan dalam jangka pendek. Apalagi, ketidakpastian yang tinggi atas berlangsungnya keketatan likuiditas di pasar uang global. Itu bisa meningkatkan risiko mitranya di pasar uang antar bank secara global.

Bank Indonesia selaku pemilik 100 persen Indover mengakui keberadaan dana milik bank lokal di bank yang berbasis di Belanda itu. Namun Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom belum bersedia menyebutkan jumlahnya. Alasannya ia lupa dan tidak ingat persis angkanya. "Tapi ada," aku Miranda di Gedung DPR.

Bank Indonesia saat ini tengah mengonsultasikan masalah tersebut denganĀ  Komisi Keuangan DPR untuk membantu mencari solusi. Pertemuan pertama digelar hari ini dan akan dilanjutkan Rabu 22 Oktober 2008.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Mulyaman Hadad juga mengungkapkan masalah Indover masih dikonsultasikan dengan Komisi Keuangan. "Belum semuanya dibahas," kata dia.

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia
Plt Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Chatarina Muliana.

Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan

Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024