VIVAnews - Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) dianggap sebagai partai paling korup di Malaysia. Pendapat ini muncul dalam survei yang dilakukan Merdeka Centre for Opinion Research Februari lalu.
Sekitar 61 persen responden menilai masalah paling berat yang menimpa UMNO adalah korupsi. Sementara 13 persen peserta survei menyebutkan bahwa masalah partai politik terbesar di Malaysia itu adalah kurangnya perhatian langsung pada rakyat. Sisanya mengkhawatirkan kepemimpinan UMNO.
Masyarakat menyatakan UMNO harus mempertimbangkan pendapat publik dalam proses internal memilih pemimpinnya. Selama ini, pemimpin UMNO dipilih oleh kader partai dalam pemilihan yang digelar setiap tiga tahun sekali.
"Survei ini mengindikasikan bahwa masyarakat Malaysia menaruh perhatian besar kepada pemilihan pemimpin UMNO," kata direktur Merdeka Centre Ibrahim Suffian dalam pernyataan pers sebagaimana dimuat harian The Straits Times dan laman The Malaysian Insider, Jumat 13 Maret 2009.
Ibrahim mengatakan rakyat Malaysia juga memiliki opini tersendiri mengenai permasalahan yang membelit partai beranggotakan 3,2 juta orang ini. Selain itu, menurut Ibrahim, warga Malaysia juga berharap pemimpin yang akan terpilih dalam Kongres tahunan UMNO yang digelar pada 24 hingga 28 Maret mendatang akan mampu membawa perubahan.
Sebanyak 79 persen responden menginginkan hak bersuara yang lebih besar dalam proses pemilihan pemimpin negara. Biasanya presiden dan wakil presiden UMNO akan menduduki jabatan perdana menteri dan wakil perdana menteri Malaysia. Sebagian besar pejabat UMNO juga menduduki jabatan penting dalam kabinet.
“Mengapa kami harus menyerahkan hak memilih pemimpin yang akan memerintah 27 juta warga kepada segelintir orang?" kata Connie Wong, ibu rumah tangga berusia 43 tahun.
Survei ini dilakukan pada 1.031 warga Malaysia dengan komposisi Melayu (57 persen), China (31 persen), dan India (12 persen). Survei menggunakan teknik sampling acak.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
