Wawancara VIVANews Dengan Jusuf Kalla

“Mayoritas Memilih Ketua Umum”

VIVAnews – SETELAH menyatakan kesiapannya sebagai calon presiden, langkah Jusuf Kalla kian tak terbendung. Selain mengencarkan kunjungan ke daerah, ia juga intens melakukan lobi ke partai-partai. Terakhir Kalla bertemu dengan Megawati di Jakarta.

Sukses Jalani Misi Kemanusiaan di Gaza, 27 Prajurit Pemberani Dapat Penghargaan dari Panglima TNI

Lantas bagaimana tanggapan Kalla tentang peluangnya menuju kursi RI-1, berikut wawancara wartawan VIVAnews, Arfi Bambani dengan Ketua Umum Golkar ini di sela-sela kunjungannya ke daerah.

Apa maksud kunjungan dua hari ini?
Melewati perjalanan panjang di empat provinsi dalam waktu dua hari. Dan itu semuanya untuk melihat hal-hal nasional seperti di Aceh dan juga menyampaikan juga keadaan di sini.

PO Bus Rosalia Indah Pernah Viral dan Kena Rujak Netizen karena Kasus Ini

Bagaimana respons Anda mengenai penjaringan internal Golkar  untuk calon presiden?
Memang, hasil penjaringan Golkar itu, terus terang, memilih Ketua Umum. Malah ada DPD yang satu calonnya. Jadi hasil penjaringan itu tidak akan berbeda. Hasil penjaringan itu pula nanti disahkan oleh oleh DPD tingkat I. Ya sama saja. Dari semua yang masuk, kira-kira ada 15 DPD calonnya cuma satu saja. Cuma satu. Jadi tidak berbeda.

Prosedur penjaringan  tetap dijalankan?
Prosedur tetap dijalankan walaupun seperti saya katakan lebih banyak pada penegasan seperti yang sudah dikatakan DPD.

13 Tahun Punya Mobil, Suami Ini Andalkan Sang Istri Ketika Kesulitan Parkir di Rumah

Bagaimana dengan Rapimnas Khusus Golkar?
Rapimnas tetap saja dilakukan. Tapi sebagian usulan tertulis sudah masuk. Dan tentu, seperti saya katakan tadi, mayoritas dan banyak daerah mengusulkan satu nama. Ini tentu lebih mudah untuk menegaskan lagi.

Rapimnas kelak menegaskan Anda sebagai calon presiden Golkar?
Artinya, formalnya itu nanti dalam Rapimnas khusus. Tetapi sekarang dari semua calon yang masuk, mayoritas memilih Ketua Umum. Itu sebenarnya terjadi di mana-mana.

Koalisi Golkar dengan  PDI Perjuangan memicu ketegangan di kabinet?

Seperti yang selalu saya katakan dalam pidato saya, kita ingin mempunyai budaya politik nasional bahwa kita boleh berbeda ideologi, berbeda pandangan, berbeda program, tapi hubungan silaturahim, hubungan pribadi dan kedekatan pribadi harus tetap dijaga. Soal koalisi nanti setelah Pemilu legislatif kita bicarakan.

Pertemuan dengan partai lain bagian dari upaya Anda sebagai calon presiden?                                                                             

Bagian dari saya untuk lebih mempersatukan bangsa ini. Ini betul-betul dari hati nurani saya, kita boleh berbeda-beda, tapi kita harus tetap tersenyum. Kita tidak boleh bermusuhan terus-menerus.Itu ide saya.

Bagaimana dengan potensi terciptanya blok-blok di kabinet?
Tidak, tidak. Dijamin. Buktinya semua saya datangi. Apakah itu PKS, PPP, dan partai-partai lain. Saya bicara juga.

Dengan Susilo Bambang Yudhoyono?
Kami rapat dengan Partai Demokrat beberapa kali sebenarnya. Mengajukan program sejak awal.

Anda sudah mulai membentuk tim sukses?
Belum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya