Dari Buku Mayjen (Purn) Sintong Panjaitan (III)

“Pak Benny Mau Melakukan coup d’ etat” (I)

VIVAnews -  Nama Prabowo kini tengah disorot. Salah satunya karena buku Sintong Panjaitan terbaru, “Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.” Di buku setebal  520 halaman yang laris manis ini, disebutkan kecurigaan Prabowo terhadap rencana kudeta yang akan dilancarkan Jendral LB Moerdani. Hal itu terjadi pada bulan Maret 1983, menjelang Sidang Umum MPR. Berikut kisah yang tertuang di halaman 450.

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Pada bulan Maret 1983 menjelang Sidang Umum MPR, Komandan Den 81/Antiteror Mayor Luhut Pandjaitan datang ke kantor seperti biasa. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh laporan anak buah yang menyebutkan, Den 81/Antiteror sedang siaga. Luhut bertanya mengapa bersiaga? Ia mendapat jawaban, status siaga atas perintah wakilnya, Kapten Prabowo Subianto. Luhut bertanya kepada Kasi 2/Operasi dan para Komandan Tim Den 8/Antiteror tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Kasi 2/Ops menjawab, atas perintah Waki Komandan Kapten Prabowo, mereka sudah membuat rencana untuk mengambil Letjen L.B. Moerdani dan beberapa perwira tinggi lainnya. Menurut Kasi2/Ops.di antara nama-nama perwira tinggi ABRI yang akan diambil atas perintah Prabowo ialah Letjen TNI L.B. Moerdani, Letjen TNI Soedharmono, Marsdya TNI Ginandjar Kartasasmita, Letjen TNI Moerdiono. Dalam rencana operasi tertutup itu terdapat lima atau enam orang perwira tinggi ABRI yang akan diamankan oleh Prabowo.

Luhut Pandjaitan tidak dapat mengerti dari mana datangnya inspirasi Prabowo untuk menculik L.B. Moerdani dan beberapa perwira tinggi lainnya. Dua hari sebelumnya Prabowo masih membicarakan L.B. Moerdani seindah bulan dan bintang. Bahkan, Prabowo mengajak Luhut untuk mendukung L.B. Moerdani yang pada waktu itu menjabat Asisten Intelejen Hankam, menjadi Menghankam/Panglima ABRI. Namun,Luhut menjawab, “Pangkat saya baru mayor. Pak Benny sudah jenderal. Saya nggak mau ikut-ikutan soal itu.”

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Rencana untuk menculik para perwira ABRI itu benar-benar tidak dapat dimengerti oleh Luhut. “Saya nggak ngerti soal ini. Kok aneh. Ada soal begini, saya sebagai komandan kok nggak tahu,” katanya. Akhirnya Luhut memberikan perintah dengan tegas, “Nggak ada itu. Sekarang kalian semua kembali siaga ke dalam. Tidak seorang pun anggota Den 81 yang keluar dari pintu, tanpa perintah Luhut Pandjaitan, sebagai komandan.“

Malam itu Luhut tidur di kantor. Seluruh senjata dan radio anggota dikumpulkan di dalam kamar kerjanya. Segenap anak buahnya patuh pada perintah Luhut Pandjaitan sebagai komandan. Banyak perwira Den 81/Antiteror yang pada waktu itu menjadi anak buah Luhut sekarang sudah berpangkat kolonel dan brigadir jendral.

Mekanisme Sidang Sengketa Pileg 2024, MK Bagi 3 Panel Hakim

Luhut segera memanggil Prabowo. Namun, Luhut langsung ditarik oleh Prabowo keluar dari kantor.

“Ada apa, Wo?” Tanya Luhut.

“Ini bahaya, Bang. Seluruh ruangan kita sudah disadap,” kata Prabowo.

“Pak Benny mau melakukan coup d’ etat,” kata Prabowo memberikan informasi rahasia.

Coup d’ etat apa?” Tanya Luhut.

“Pak Benny sudah memasukkan senjata……,” kata Prabowo.

“Senjata untuk apa?” Tanya Luhut lagi.

“Ada Bang. Senjata dari anu mau dibawa ke sini untuk persiapan coup d’ etat,” jawab Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya