Mantan Kapolda Jatim Mundur dari Kepolisian

Polri: Tak Ada Kaitannya dengan Pilkada Jatim

VIVAnews - Konflik pemilihan kepala daerah Jawa Timur berujung pada pengunduran diri Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Herman Suryadi Wiredja dari dunia kepolisian pada 19 Februari 2009. Herman mengaku kecewa dihentikannya penyidikan dugaan pemalsuan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam pilkada itu.

Dikonfirmasi, Juru Bicara Markas Besar Kepolisian, Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira membantah mundurnya Herman terkait kasus tersebut. "Tidak ada kaitannya dengan pilkada Jawa Timur, dia memang akan diganti karena Mei pensiun," kata Abubakar di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Senin 16 Maret 2009.

Kata Abubakar, Herman termasuk salah satu dari lima kepala kepolisian daerah yang akan diganti. "Yang kelahirannya bulan lima [Mei] akan diganti karena akan pensiun," kata dia.

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini

Putusan untuk mengganti Herman dengan Brigadir Jenderal Polisi Anton Bahrul Alam lebih awal, tambah dia, bukan tanpa alasan. "Kalau pergantian mendadak akan menyulitkan koordinasi dengan bawahannya," Abubakar menambahkan.

Dalam keterangan pers hari ini, Herman mengungkapkan ada intervensi Kepala badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji untuk menghentikan perkara pemalsuan daftar pemilih. Menurutnya, penghentian kasus yang dilaporkan pihak Khofifah Indar Parawangsa, janggal.

Kasus pemalsuan ini berawal dari laporan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawansa-Mujiono (Kaji). Dari 368 sampel lembar DPT berisi 128.390 data pemilih yang dilampirkan pihak Kaji, ditemukan 29.949 suara yang datanya fiktif atau tidak benar.

Polda Jawa Timur kemudian menetapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur Wahyudi Purnomo sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan itu. Tak berselang lama dari penetapan itu, Mabes Polri mengganti Herman dari posisi Kapolda.

Mabes Polri bahkan membatalkan penetapan tersangka atas Wahyudi dan menurunkan status kasus itu ke penyelidikan.

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Arema FC dalam catatan buruk di dua laga terakhir Liga 1. Teranyar mereka dipecundangi Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024