Fluktuasi Nilai Tukar Hantui Industri Tekstil

VIVAnews - Industri yang berada di sektor hulu menjadi industri yang paling rentan mengalami tekanan jika Rupiah melemah akibat pembelian bahan baku menggunakan dolar. Termasuk, salah satunya industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Direktur Indotextiles Redma Gita Wirawasta dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews Senin, 16 Maret 2009, mengatakan melemahnya nilai tukar bisa terjadi karena aliran dolar dalam negeri berkurang seiring proyeksi turunnya surplus perdagangan barang dan pembalikan arus modal asing.

"Oleh karena itu, pengusaha TPT dalam negeri harus mewaspadai fluktuasi nilai tukar di tengah ketidakpastian aliran uang saat krisis global sekarang ini," ujarnya.

Redma mengatakan 2008, surplus perdagangan barang Indonesia hanya mencapai US$25 miliar atau turun 36,7 persen dari tahun 2007 yang mencapai US$39,5 miliar. "Tahun ini surplus perdagangan diproyeksikan tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya," katanya.

Selain itu, dia menambahkan, hasil penelitian dari beberapa lembaga riset menyebutkan Indonesia termasuk yang paling rentan terjadi pembalikan arus modal setelah Korea Selatan. Hal itu akibat dominasi kepemilikan asing pada saham lokal dan obligasi pemerintah.

"Jika kedua hal ini terjadi ditambah dengan besarnya kewajiban kita membayar utang luar negeri maka rupiah akan melemah," kata Redma.

Menurutnya, melemahnya nilai tukar rupiah bisa dinetralisir jika pemerintah berhasil menggenjot penjualan ekspor. Namun, dengan gambaran turunnya kinerja ekspor sektor benang dan kain pada tahun lalu hingga awal tahun ini maka pelemahan rupiah akan menambah tekanan pada kedua sektor ini.

Bahkan, Redma menambahkan, sektor pakaian jadi yang berorientasi pada pasar domestik juga akan mendapat tekanan jika membeli kain dalam dolar dan menjual produknya dalam rupiah. "Meskipun tahun ini kondisi pasar akan sedikit tertolong banyaknya order untuk kegiatan pemilu, kemungkinan melemahnya rupiah tetap harus diwaspadai," katanya.

Di tempat terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat Ade Sudrajat mengungkapkan bahwa fluktuasi nilai tukar berpotensi menghambat transaksi jual beli antar perusahaan.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

"Ketika akan menjual, penjual takut harga yang diberikan terlalu murah, sedangkan pembeli takut barang yang dibeli terlalu mahal," katanya.

Menurut Ade, untuk mengurangi tekanan pada nilai tukar API mengusulkan kepada pemerintah agar seluruh transaksi di dalam negeri, terutama yang berada dalam koendali pemerintah seperti transaksi di pelabuhan, untuk menggunakan rupiah.

"Kami pun telah menghimbau perusahaan-perusahaan tekstil agar menggunakan rupiah dalam setiap transaksinya," kata dia.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet
Brigade al-Quds Brigade Tulkarm, Mohammad Jaber atau Abu Shujaa

Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024