Konflik Politik Madagaskar

Pemberontak Serbu Istana Presiden

VIVAnews - Puluhan tentara menduduki istana kepresidenan di Antananarivo, Madagaskar, Senin malam 16 Maret 2009 waktu setempat. Saat kejadian, presiden Marc Ravalomanana sedang berada di istana lain. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Aksi pendudukan istana ini dilakukan setelah pemimpin oposisi Madagaskar Andry Rajoelina memerintahkan penangkapan presiden Marc Ravalomanana seperti yang telah diperintahkan menteri kehakimannya.

"Saya memerintahkan polisi dan tentara untuk mengeksekusi perintah menteri kehakiman karena saya harus segera mendapatkan kantor saya," kata Rajoelina di hadapan pendukungnya, Senin.

Seorang kolonel yang memimpin sekitar 90-an tentara menyatakan bahwa operasi pendudukan ini tidak bertujuan menyerang presiden. Menurut kolonel yang menolak menyebutkan namanya ini, tentara hanya ingin mengontrol istana itu.

Para tentara mengaku merupakan bagian dari angkatan baru negara pulau di sebelah tenggara pantai Afrika ini. Angkatan baru ini tidak menerima perintah presiden Ravalomanana.

Ravalomanana dituduh menggunakan dana rakyat dengan tidak sepantasnya dan melangkahi demokrasi. Pemimpin oposisi Rajoelina telah menyatakan diri sebagai presiden masa transisi pekan lalu dan menjanjikan pemilihan umum presiden dalam waktu dua tahun. Sementara itu Ravalomanana menolak menyerahkan kekuasaan.

Perpecahan dalam tubuh militer melemahkan posisi Ravalomanana. Perpecahan ini menimbulkan kekhawatiran dunia internasional mengenai kemungkinan aksi kekerasan.

Suasana Madagaskar mulai memanas Januari lalu ketika pemerintah menutup sinyal radio milik oposisi. Pendukung Rajoelina menanggapi penutupan ini dengan membakar kompleks penyiaran pemerintah, depot minyak, pusat perbelanjaan, dan stasiun televisi swasta. Beberapa orang tewas.

Beberapa waktu kemudian, tentara menembaki pengunjuk rasa antipemerintah, menewaskan setidaknya 25 orang. Hal ini mengakibatkan Ravalomanana kahielangan dukungan militer yang menyalahkan dia karena memerintahkan penembakan para pendemo.

Kemelut di Madagaskar ini mengundang reaksi dari Amerika Serikat (AS). Juru bicara departemen luar negeri AS Robert Wood meminta dua kelompok yang berseteru menyelesaikan masalah mereka dengan jalan damai.

"Kami sangat khawatir dengan situasi Madagaskar, kami harap semua pihak bisa menahan diri, tidak melakukan kekerasan, dan menyelesaikan masalah lewat dialog," kata Wood seperti dimuat laman Voice of America. (AP)

Toyota Fortuner Hybrid Sudah Ada di Diler, Segini Harganya
Ilustrasi logo Mahkamah Konstitusi.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Pengajuan amicus curiae yang dilakukan sejumlah tokoh ini heboh mencuat terkait dengan persidangan dalam pekara sengketa hasil Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024