Krisis Industri Asuransi AS

AIG Bagi Bonus ke 73 Staf, US$1 Juta/orang

VIVAnews - Kalangan anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Selasa 17 Maret 2009, mendesak para eksekutif perusahaan asuransi terkemuka AIG (American International Group) untuk mengembalikan bonus terakhir yang mereka terima. Bila tidak, pendapatan tambahan yang mereka terima itu akan dikenakan pajak.

Rupanya, kalangan politisi di parlemen ikut geram dengan Presiden Barack Obama atas pemberian bonus di AIG. Padahal perusahaan itu tengah mengalami krisis keuangan sehingga harus mendapat bantuan dari pemerintah sebesar lebih dari US$170 miliar dengan menggunakan uang rakyat atau pembayar pajak.
 
"Saya dan rekan-rekan telah mengirim surat kepada Edward Liddy [Kepala Eksekutif Korporat AIG] untuk menyampaikan kepada para pegawainya yang dijadwalkan menerima bonus bahwa mereka harus mengembalikan bonus secara sukarela," kata Senator Charles Schumer seperti dikutip CNN, Selasa sore 17 Maret 2009 (Rabu pagi WIB).

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

"Bila mereka tidak mau, kami akan menerapkan pajak atas pendapatan mereka sehingga dikembalikan kepada yang berhak, yaitu pembayar pajak," lanjut Schumer.

Pernyataan itu terlontar di hari yang sama saat Kepala Kejaksaan Tinggi Negara Bagian New York, Andrew Cuomo, dalam surat kepada Kongres, memastikan bahwa AIG telah memberi bonus kepada 73 pegawainya. Masing-masing mendapat lebih dari US$1 juta. Bahkan ada eksekutif yang menerima bonus hingga US$6,4 juta dan tujuh eksekutif lain masing-masing menerima lebih dari US$4 juta.
 
Cuomo juga mengungkapkan bahwa 11 dari eksekutif yang telah menerima bonus tidak lagi bekerja di AIG. Dia mengaku masih mendata nama-nama penerima bonus. "Sulit untuk menentukan kapan dan mengapa mereka meninggalkan perusahaan dan bagaimana menerima bonus itu," kata Cuomo.

Selama ini pimpinan AIG berkilah bahwa bonus besar patut diterima para eksekutif yang bertalenta tinggi untuk tetap loyal. Lagipula pemberian bonus sudah ditetapkan dalam kontrak kerja untuk tahun anggaran 2008-2009 sehingga AIG khawatir menghadapi gugatan hukum bila bonus tidak jadi mereka bayar.

Namun, publik dan kalangan politisi di AS terlanjur marah mengetahui bonus besar-besaran di AIG karena sempat-sempatnya memberi bonus saat dilanda krisis.  Bahkan Obama bertekad untuk menghalangi pembayaran bonus bagi para pegawai dan eksekutif AIG.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

Partai Demokrat menyebut nama kadernya Dede Yusuf yang potensial untuk diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024