VIVAnews - Pananitia pengawas pemilu (Panwaslu) kecamatan Antapani, Kotamadya Bandung, menilai kampanye rapat umum PKS di Lapangan Gasmin melanggar aturan kampanye.
Menurut Ketua Panwascam Antapani, Neni Andriani, pelanggaran yang sangat jelas, yakni mengikutsertakan anak di bawah umur dalam kegiatan kampanye.
"Aturannya sudah jelas anak-anak dilarang. Apalagi seruan larangan pun telah disampaikan oleh komisi nasional perlindungan anak," ujarnya saat ditemui dilokasi kampanye.
Menurutnya, keberadaan anak-anak dalam kegiatan kampanye tidak terlalu penting. Karena mereka tidak akan mengerti orasi yang disampaikan juru kampanye. Selain itu, mereka pun tidak memiliki hak pilih.
"Buat anak-anak, toh tidak akan mendongkrak suara nanti," ujarnya.
Dihubungi terpisah pengurus Kewanitaan DPW PKS Jawa Barat, Siti Sumandari menyatakan, sejak jauh-jauh hari pihaknya telah melarang kadernya untuk membawa anak dalam kegiatan kampanye. Namun hal itu cukup menyulitkan juga.
"Sebetulnya para anak-anaklah yang bersemangat untuk ikut kampanye, meski orang tuanya telah melarang. Bahkan ada diantara mereka yang bolos sekolah," ujarnya.
Semangat anak-anak tersebut aku Siti, sebagian diantaranya telah mengetahui, bahwa partai orang tuannya merupakan partai dakwah. Namun meskipun begitu pihaknya tetap melarang anak-anak untuk masuk ke dalam arena kampanye.
"Kami telah menyiapkan tempat penitipan anak beserta pengasuhnya, biar orang tuanya leluasa mengikuti kampanye," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan VIVAnews, sejumlah anak-anak yang mengenakan baju PKS tertahan di pintu masuk lapangan Gasmin, Kec Antapani, Kota Bandung. Pengurus PKS melarang kadernya untuk membawa anak-anak ke arena kampanye rapat umum tersebut.
Laporan: Sigit Zulmunir | Bandung
Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.
