Perilaku Masyarakat Juga Picu Gejolak Rupiah

VIVAnews - Mantan Direktur Bank Indonesia Erman Munzir menuturkan sumber fluktuasi nilai tukar rupiah belakangan ini bukan semata-mata faktor eksternal, tapi juga perilaku masyarakat Indonesia yang tidak sehat.

Perilaku senang pergi ke luar negeri bisa menyebabkan tekanan pada nilai tukar karena sistem yang dianut oleh Indonesia adalah pasar bebas. Di mana otoritas moneter mengikuti kurs dasar transaksi yakni suplai dan demand.

"Karena orang Indonesia banyak yang suka liburan keluar negeri, ekspor keluar dan uangnya tidak kembali ke dalam negeri, maka devisa kita tidak bertambah," ujar Erman dalam seminar nasional Gejolak Kurs di Jakarta, Kamis 19 Maret 2009.

Tindakan ini, katanya, jelas mengganggu ekonomi Indonesia. Sebab dengan nilai kurs yang menganut pasar bebas, krisis kurs bisa saja terjadi. Ia menyontohkan  krisis kurs pada 1997 terjadi karena tekanan permintaan terhadap valas. "Penduduk dan negara Indonesia terlalu banyak utang," katanya. Saat itu banyak utang yang jatuh tempo sehingga menimbulkan tekanan dan gejolak terhadap permintaan valas.

Selain itu, tekanan juga datang karena kecenderungan naiknya permintaan valas untuk impor barang dan pembayaran jasa. Selanjutnya atas dasar tekanan tersebut, cadangan devisa tidak mampu menetralisir  permintaan. Akibatnya timbullah devaluasi (penurunan nilai mata uang) rupiah terhadap dolar.

Erman mengatakan, akibat kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar, sektor moneter Indonesia menjadi kacau. Kondisi tersebut diikuti kehancuran sektor perbankan, sektor keuangan, sektor riil dan perdagangan dalam negeri juga internasional. Hingga akhirnya pada 1998, Indonesia mengalami krisis multidimensi.

Belajar dari pengalaman itu, Erman menyarankan agar perbankan nasional dalam menghadapi krisis tidak menaikkan suku bunga. Sebab ketika kenaikan suku bunga besar, akan menambah kekacauan situasi ekonomi akibat krisis ekonomi global. Karena hal ini berpotensi menimbulkan kerugian bank yang seterusnya bisa menggerus modal dan CAR.

7 Negara Paling Beragam di Asia, Indonesia Nomor Segini
Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie bertemu Sekretaris Jenderal Kadin Internasional (International Chamber of Commerce/ICC) John Denton, di Kantor Pusat ICC, Paris, Prancis.

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie menegaskan kondisi fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat menghadapi ancaman krisis timur tengah.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024