VIVAnews - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), tidak bisa dijadikan faktor utama penurunan suku bunga bank.BI rate yang diputuskan melalui Rapat Dewan Gubernur BI hanyalah salah satu faktor acuan penurunan suku bunga saja.
Itulah makanya, kata Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono, mengapa kebijakan penurunan BI rate tidak langsung diikuti oleh penurunan suku bunga bank. "BI rate adalah kebijakan sebagai rata-rata untuk panduan pasar uang, itu untuk jangka waktu satu malam," katanya.
Kebijakan penurunan ini berdampak pada yield kurva satu hari. "Kalau dilihat dari waktu ke waktu, itu turun, tapi kita tidak terlalu sadar," katanya. Jadi, dia menambahkan, suku bunga kredit bukan tergantung BI rate. BI rate hanya berupa panduan saja.
Masih tingginya suku bunga disebabkan karena faktor risiko memang besar pada kondisi saat ini. "Kalau saya tanya Anda, Anda menjadi pemilik uang, siapa yang akan meminjamkan, bisa saja si peminjam memberi bunga sampai 50 persen, karena faktor risiko itu. Tapi dalam situasi sekarang tetap saja ada yang meminjam," katanya.
Hartadi mengatakan dengan situasi sekarang, memang lebih baik tidak memberi pinjaman. Tapi karena tetap ada yang meminjam, makanya bunga yang diberikan tinggi. "Kalau kita sabar, karena sudah ada sinyal, saya rasa itu juga akan turun," ujarnya.
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Pertandingan tersebut bakal berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dini hari WIB, 26 April 2024. Duel ini bisa dibilang sangat menarik, pasalnya
Seorang pria asal Malang, Jawa Timur yang dulunya adalah guru bagi banyak pendeta akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Keputusan dia menjadi mualaf tentu menyita
UGM: Tiga Kunci Sukses Berkarir, Kuasai Jejaring, Mampu Berkomunikasi, Punya Semangat Daya Juang
Wisata
30 menit lalu
Direktur Pemasaran dan Penjualan, Bisnis Indonesia Group, sekaligus Alumni UGM, Hery Trianto membagikan pengalamannya di bidang media, dalam pembekalan kepada 1.387 Calon
Irham menyampaikan, longsor di tebing tersnut terjadi 3 kali saat desa tersebut diguyur hujan deras pada tahun ini. Diduga tidak kuat menahan gerusan ai hujan.
Selengkapnya
Isu Terkini