BI Rate Tak Bisa Jadi Jaminan Penurunan Bunga

VIVAnews - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), tidak bisa dijadikan faktor utama penurunan suku bunga bank.BI rate yang diputuskan melalui Rapat Dewan Gubernur BI hanyalah salah satu faktor acuan penurunan suku bunga saja.

Itulah makanya, kata Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono, mengapa kebijakan penurunan BI rate tidak langsung diikuti oleh penurunan suku bunga bank. "BI rate adalah kebijakan sebagai rata-rata untuk panduan pasar uang, itu untuk jangka waktu satu malam," katanya.

Kebijakan penurunan ini berdampak pada yield kurva satu hari. "Kalau dilihat dari waktu ke waktu, itu turun, tapi kita tidak terlalu sadar," katanya. Jadi, dia menambahkan, suku bunga kredit bukan tergantung BI rate. BI rate hanya berupa panduan saja.

Masih tingginya suku bunga disebabkan karena faktor risiko memang besar pada kondisi saat ini. "Kalau saya tanya Anda, Anda menjadi pemilik uang, siapa yang akan meminjamkan, bisa saja si peminjam memberi bunga sampai 50 persen, karena faktor risiko itu. Tapi dalam situasi sekarang tetap saja ada yang meminjam," katanya.

Hartadi mengatakan dengan situasi sekarang, memang lebih baik tidak memberi pinjaman. Tapi karena tetap ada yang meminjam, makanya bunga yang diberikan tinggi. "Kalau kita sabar, karena sudah ada sinyal, saya rasa itu juga akan turun," ujarnya.

Meninggalnya Babe Cabita Ternyata Bikin Para Sahabat Iri, Kok Bisa?
Drama Crash

Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024

Sebuah gebrakan baru dalam dunia hiburan akan segera hadir dengan kehadiran drama Korea yang menarik perhatian berjudul Crash. Drama ini akan tayang perdana pada 13 Mei.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024